Sejak awal pertikaian mereka, terlihat jelas bahwa Sukuna mempunyai rencana licik, yang berpusat pada kartu Trump yang kuat bernama Mahoraga.
Dengan kemampuan khusus Mahoraga, Sukuna bertujuan untuk melampaui Teknik Infinity Gojo yang tampaknya tak terkalahkan.
Mahoraga memainkan peran penting dalam kematian Gojo. Ini dimulai dengan memanipulasi Energi Terkutuk di sekitar Gojo, secara khusus menargetkan Teknik Infinity miliknya agar tidak efektif.
Manipulasi ini memicu bentrokan dahsyat yang akhirnya mengakibatkan kematian Gojo.
Berbeda dengan teknik Sukuna, adaptasi Mahoraga memungkinkan tebasannya melampaui Gojo dan mencapai konsep ruang.
Hal ini memungkinkannya untuk menembus tidak hanya Gojo tetapi juga dunia itu sendiri, membuat Teknik Infinity Gojo sama sekali tidak efektif dalam menghadapi malapetaka yang akan datang.
Pada akhirnya, penyihir terkuat yang masih hidup itu pun harus meninggalkan dunia tanpa penyesalan dan senang bahwa dia mati di tangan seseorang yang lebih kuat darinya.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik di Balik Film 'Jujutsu Kaisen 0: The Movie', yang Segera Tayang di Indonesia!
Sukuna mengamati tubuh tak bernyawa Gojo, sang penyihir sakti, tergeletak dalam dua bagian.
Dia melontarkan komentar mengerikan yang menekankan betapa tidak pentingnya Infinity jika dibandingkan dengan kemampuan menembus seluruh dunia.
Pernyataan tersebut memantapkan kemenangan Sukuna dan menandai berakhirnya kekuasaan Gojo sebagai ahli sihir jujutsu terkuat.
Meski ada harapan dari para penggemar, kecil kemungkinan Gojo akan dihidupkan kembali.
Meskipun Gojo hampir pasti telah mati, namun hal ini mungkin belum berakhir, karena kecil kemungkinannya dia dapat menggunakan teknik Kutukan Terbalik untuk menyembuhkan dirinya sendiri dan bertahan hidup.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.