Produk-produk yang berada dekat dengan kita setiap hari, seperti pakaian, ban mobil, dan kosmetik, mengandung partikel-partikel ini.
Temuan dari penelitian tersebut menyatakan bahwa banyak mikroplastik akhirnya masuk ke sumber air, sehingga dapat berdampak buruk bagi manusia maupun kehidupan laut.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 2 September 2023: Aries Butuh Istirahat dan Kurangi Kopi!
Menurut penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat mikroplastik dalam 90% dari semua sampel air kemasan yang diuji dari 259 botol (11 merek) di sembilan negara berbeda. Menurut para ahli, terdapat risiko potensial terkait mikroplastik.
Inhalasi debu serat mikro dapat berhubungan dengan penyakit termasuk kanker. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negara Bagian Arizona awal tahun ini, setiap sampel jaringan manusia (paru-paru, ginjal, limpa, dan hati) mengandung sejumlah bisfenol A (BPA).
Bisphenol A (BPA) merupakan zat kimia berpotensi berbahaya yang digunakan dalam produksi plastik, yang dapat mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan manusia. Zat kimia ini telah terkait dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi, masalah obesitas, serta gangguan perkembangan organ dan keterlambatan dalam pertumbuhan anak-anak.
Cara untuk meminimalisir mikropartikel yang terkonsumsi, ada beberapa Langkah yang bisa dilakukan:
1. Tidak memanaskan makanan dalam wadah plastik
Plastik yang dipanaskan diketahui memiliki potensi untuk melepas zat kimia ke dalam makanan. American Academy of Pediatrics juga mengadvokasi agar plastik tidak dimasukkan ke dalam mesin pencuci piring.
2. Rajin membersihkan rumah
Tumpukan debu di dalam rumah dapat mengandung zat kimia yang berpotensi membahayakan. Melakukan pembersihan rumah secara rutin dapat membantu mengurangi risiko paparan tubuh terhadap zat kimia berbahaya ini.
3. Kurangi wadah plastik
Apabila memungkinkan, sebaiknya pilih produk yang dibungkus menggunakan kaca daripada plastik.
Selain itu, gunakan wadah yang bukan terbuat dari plastik dan bisa digunakan kembali bila memungkinkan, serta dukung upaya untuk mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai dengan mendukung kebijakan yang bersifat pembatasan.
Baca Juga: Pertamina Bantu UMKM Binaan di Toraja Tingkatkan Produksi Kopi
Penulis: Arkan Pradipta