Warga bersaksi mendengar suara ribut-ribut itu baik pada pagi, siang, sore, atau bahkan tengah malam.
“Saya merada budek mendengar keributkan di dalam rumahnya itu,” ucap AND, warga Desa Sobokerto.
Saksi juga menyebutkan bahwa korban yang berinisial T ini sering sekali terlihat pucat dan hanya diam.
Baca Juga: Kemen PPPA Dukung Percepatan Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Ajang Miss Universe Indonesia
ADN juga mengungkapkan bahwa jika korban diberi makanan oleh pedagang sayur juga tidak pernah mau ambil dan wajahnya terlihat seperti wajah ketakutan.
“Bahkan semisal ada pedang sayur yang memberi makanan ke anak itu pasti tidak pernah diterima, wajahnya selalu ketakutan,” ucapnya.
TN yang merupakan tetangga lain dari AT juga mengatakan bahwa T juga pernah dikurung di kamar mandi oleh ibunya.
TN mengatakan bahwa ia selalu mendengar suara ribut-ribut dari dalam rumahnya.
“Saya tidak tau masalahnya apa, tapi setiap hari pasti ribut. Suaranya kencang sekali. Harusnya AT sudah dibawa ke RSJ,” ucapnya.
Kepalada DP2KBP3A Boyolali, Ratri S. Survivalina, sudah membenarkan laporan tersebut.
Saat ini korban dirawat di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di wilayah Ngemplak.
Baca Juga: Dugaan Kekerasan PAUD di Banjarmasin. Kak Seto Turun Tangan, Disdik Minta Cabut Laporan
Penulis: Naila Suci