Sejalan dengan itu, Asmono menegaskan bahwa selama delapan tahun perjalanan ini, PR INDONESIA masih merawat visi yang tidak berubah hingga sekarang.
Yakni, mendorong PR sebagai fungsi strategis manajemen. Hal ini dikarenakan, PR INDONESIA meyakini melalui pewujudan PR sebagai fungsi strategis manajemen, maka PR akan menjadi suluh bagi peradaban komunikasi bangsa ini.
Pada malam yang spesial itu, hadir pula Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu. Sudah bukan rahasia, katanya, hubungan antara PR dengan jurnalis itu bak dua sisi mata uang.
Pelaku PR dan jurnalis dapat berkolaborasi dalam mengomunikasikan kepentingan organisasi kepada masyarakat.
Sebaliknya, kolaborasi ini juga berperan dalam menyerap kebutuhan masyarakat, untuk dikomunikasikan ke dalam organisasi.
Apresiasi Khusus
Kembali kepada acara Sewindu, tak lupa Asmono mengucapkan terima kasih secara khusus kepada para senior, praktisi PR, akademisi, kolega, mitra bisnis hingga kolaborator yang terentang dari perusahaan, kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah yang telah menyemangati dan mengapresiasi media dengan tagline “Beyond Reputation” tersebut selama ini.
Sosok-sosok itulah yang menurutnya telah berjasa mendukung akses pemberitaan jurnalisme berkualitas, menjadi saksi bertumbuhnya media yang terbit perdana 17 Februari 2015 tersebut, tidak lagi sebatas menyelenggarakan penerbitan media, tapi juga berbagai kegiatan penguatan kompetensi bagi para praktisi PR di tanah air. Hingga, pada 2019, melakukan ekspansi pada tahun 2019 dengan menerbitkan media online bebasis komunitas kehumasan pemerintah, HUMAS INDONESIA.
Membersamai usia sewindu, PR INDONESIA meluncurkan Edisi-100 PR INDONESIA. Edisi khusus yang dikemas secara spesial untuk praktisi PR di seluruh Indonesia. Sajian istimewa ini dipersembahkan dengan beragam menu.
Dari menu 100 Kutipan PR Berpengaruh, 100 Program PR Berpengaruh, 106 Perusahaan dan Instansi Berpengaruh di Bidang Komunikasi, sampai 50 Kartini HUMAS INDONESIA.