Contoh Hikayat Pendek yang Singkat Namun Menarik untuk Dibaca

26 September 2023 08:35 WIB
Ilustrasi contoh hikayat pendek yang singkat dan menarik untuk dibaca.
Ilustrasi contoh hikayat pendek yang singkat dan menarik untuk dibaca. ( Freepik.com)

Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai berbagai contoh hikayat pendek yang singkat dan menarik untuk dibaca.

Hikayat merupakan bentuk sastra lama yang telah menghiasi budaya dan kekayaan intelektual di banyak masyarakat di dunia.

Istilah "hikayat" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti kisah atau cerita. Pada kenyataannya, hikayat seringkali mengandung nilai-nilai moral, pengajaran, dan juga hiburan.

Dalam hikayat, karakter-karakter yang kuat dan alur cerita yang menarik seringkali menjadi elemen kunci.

Selain itu, kehidupan sehari-hari, keberanian, dan petualangan seringkali menjadi tema umum dalam hikayat.

Meskipun bersifat fiksi, hikayat sering kali dapat memberikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai dan norma-norma budaya pada masa lalu.

Di dalam artikel ini, Sonora akan menyajikan beberapa contoh hikayat pendek yang singkat namun menarik untuk dibaca.

Melalui kisah-kisah ini, pembaca dapat menikmati keindahan bahasa dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu ‘Hikayat Cinta’ Milik Glenn Fredly ft. Dewi Persik

Dengan cara semacam ini, pembaca diharap dapat semakin menghayati keindahan sastra hikayat dan memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk menjelajahi lebih banyak karya sastra tradisional.

Maka, untuk tahu lebih jauh, simak beberapa contoh hikayat pendek sebagaimana yang Sonora kutip dari Bola.com berikut ini.

Contoh Hikayat Pendek

1. Amir

Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak bisa mengatur uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya kepada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.

Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Makin hari sakitnya makin parah. Banyak uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh miskin.

Penyakit Syah Alam makin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata, "Amir, ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi seperti ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah. Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari".

"Ya, Ayah. Aku akan turuti nasihatmu."

Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, ke mana-mana ia selalu memakai payung.

Baca Juga: Contoh Pidato Jangan Buang Sampah Sembarangan dalam Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Pada suatu hari, Amir bertemu Nasrudin, seorang menteri yang pandai. Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya kenapa dia berbuat demikian.

Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar, "Begini ya, Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Namun, pergilah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar matahari".

Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pinjaman uang kepada Amir. Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.

Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau. Malam harinya ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan usaha Amir makin maju. Sejak itu, Amir menjadi saudagar kaya.

2. Abu Nawas dan Botol Ajaib

Kisah Abu Nawas dimulai ketika Raja Harun Ar-Rosyid memanggil Abu Nawas di istana. Setiba di istana Abu Nawas disambut dengan senyuman oleh baginda raja. Maksud dan tujuan Abu Nawas di panggil ke istana tidak lain untuk menyelesaikan masalah baginda Raja Harun Ar-Rosyid.

Baginda mengalami sakit perut yang cukup sering dan berdasarkan pemeriksaan tabib istana, baginda raja mengalami serangan angin. Abu Nawas hanya terheran dan bingung dengan ucapan baginda.

Kemudian dia memberanikan diri untuk bertanya kepada baginda pekerjaan apa yang sebenarnya akan ditugaskan kepadanya.

"Tangkap dan penjarakan angin itu untukku", perintah baginda sekaligus menjawab pertanyaan Abu Nawas tersebut. Dan betapa terkejutnya Abu Nawas tentang perintah yang diberikan kepadanya. Abu Nawas hanya diberi waktu tiga hari untuk menyelesaikan tugas dari baginda raja tersebut.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Abu Nawas hanya terdiam dan bingung mencari cara bagaimana mungkin untuk menangkap angin. Padahal, angin adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat bahkan ditangkap. Waktu terus berjalan, hingga pada hari kedua Abu Nawas tidak mendapatkan cara untuk menyelesaikan perintah raja. Abu Nawas terus berpikir keras hingga ia tersadar tentang jin yang juga tidak bisa terlihat.

Abu Nawas dengan sangat gembira menyiapkan botol dan bergegas menuju istana untuk bertemu dengan baginda Raja. Saat tiba di istana, baginda langsung bertanya keberadaan angin yang diperintahkan kepada Abu Nawas. Diberikan botol yang dibawa kepada baginda dan menunjukkan bahwa angin ada di dalam botol.

Baginda membuka botol sesuai dengan arahan Abu Nawas. Betapa terkejutnya baginda Raja dengan bau busuk yang keluar dari botol tersebut dan bertanya kepada Abu Nawas bau apa yang busuk itu. Dengan ketakutan, Abu Nawas menjelaskan bahwa itu adalah angin kentut dirinya dan menutup botol agar angin tidak keluar.

Baginda tidak marah karena yang dijelaskan oleh Abu Nawas sangat masuk akal. Ia mendapatkan imbalan karena selesai menjalankan perintah baginda Raja Harun Ar-Rosyid.

Demikian paparan mengenai berbagai contoh hikayat pendek yang singkat dan menarik untuk dibaca sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Hikayat: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Contoh

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm