Sonora.ID - Melalui artikel ini, kamu dapat menemukan pembahasan lengkap terkait contoh teks eksplanasi tentang pelangi yang sudah sesuai dengan struktur.
Dikutip dari Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA, teks eksplanasi didefinisikan sebagai teks berisikan proses mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.
Terdapat banyak sekali isu yang dapat diangkat melalui teks eksplanasi, salah satunya adalah contoh teks eksplanasi tentang pelangi.
Untuk membuat teks dengan topik tersebut, kamu dapat menggunakan struktur umum dari teks eksplanasi yang meliputi:
Simak langsung 3 contoh teks eksplanasi tentang pelangi berikut ini yang sudah Sonora ID rangkum dari berbagai sumber.
1. Teks Eksplanasi tentang Pelangi I
Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi Tentang sampah Sesuai Strukturnya Lengkap!
Pelangi atau biasa disebut dengan bianglala merupakan kejadian alam yang terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari. Ada beberapa macam warna yang ada pada pelangi. Warna tersebut bersatu, berjajar, dan tampak membentuk sudut 180 derajat.
Pelangi juga sering dianggap sebagai gejala optik. Secara umum, bentuk pelangi sama seperti bentuk busur yangmana pada masing-masing ujungnya menuju kepada titik yang berbeda.
Titik tersebut disebut dengan titik horizon yang muncul ketika hujan ringan datang. Terkadang, kita juga bisa menjumpai pelangi di air terjun yang deras.
Kemunculan pelangi disebabkan oleh pembiasan dan penyimpangan cahaya yang menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit akan memerah karena adanya sinar matahari yang melalui atmosfer yang lebih tebal dibandingkan situasi matahari di siang hari.
Pelangi hanya dapat dilihat pada hari yang cerah, yang artinya kita tidak dapat menyaksikannya pada malam hari walaupun kondisinya mendung. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa pelangi adalah fenomena alam yang disebabkan oleh cahaya yang membias.
Terbentuknya pelangi diawali dari cahaya matahari yang melalui titik-titik hujan yang kemudian dibiaskan ke tengah titik-titik hujan tersebut. Kejadian tersebut menyebabkan cahaya putih berubah menjadi beberapa warna spektrum.
Fenomena pelangi dapat kita lihat pada saat terjadi hujan ketika matahari bersinar dari arah yang berlawanan dari kita menghadap.
Oleh karenanya, posisi kita berpijak harus berada di antara matahari dan tetesan air hujan yangmana matahari berada di belakang kita.
Penjelasan sederhananya seperti ini, kita bertindak sebagai pengamat, sedangkan matahari dan pusat bujur pelangi bertindak sebagai objek.
Dengan keadaan berikut, warna-warni pelangi yang indah dapat kita saksikan secara langsung. Warna pelangi yang akan muncul di antaranya Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu.
2. Teks Eksplanasi tentang Pelangi II
Kita sering melihat pelangi. Pelangi atau bianglala ialah fenomena alami yang tampak sebab ada cahaya matahari yang terbias. Karena pembiasan itu terlihat tujuh warna pada pelangi. Tujuh warna itu bersatu, bersebelahan dan terlihat melengkung setengah lingkaran.
Di fisika kita tahu pelangi juga mengalami gejala optik. Bentuk pelangi bisa dianggap seperti busur tetapi masing-masing ujungnya menuju pada titik yang berbeda.
Titik berbeda itu dinamakan titik horizon yang timbul saat hujan ringan turun. Sering juga kita lihat pelangi tampak di air terjun yang deras mengalir.
Timbulnya pelangi dikarenakan pembiasan serta penyimpangan cahaya yang sedang menjauhi partikel. Ini seperti fenomena matahari terbenam, langit tampak berwarna jingga sebab sinar matahari harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal dibanding yang dilewati pada siang hari.
Bianglala hanya bisa terlihat di hari yang cerah. Pada malam hari walau mendung atau hujan gerimis pelangi tidak akan terlihat. Bisa dikatakan pelangi iaalah fenomena alam yang disebabkan oleh cahaya yang mengalami pembiasan.
Pelangi terbentuk dari cahaya matahari yang melewati titik-titik hujan yang nantinya dibiaskan pada tengah titik-titik hujan itu. Karena pembiasan cahaya putih ini, warna terurai menjadi beberapa warna spektrum.
Baca Juga: 3 Struktur Teks Eksplanasi Lengkap beserta Penjelasannya
Fenomena alam berupa pelangi bila dillihat ketika hujan saat sinar matahari datang dari arah berlawanan tempat kita memandang.
Pengamat harus ada di tengah posisi matahari serta tetesan air hujan yang berarti matahari ada di belakangnya. Dengan posisi itu, tujuh warna pelangi yang indah bisa ddilihat langsung.
3. Teks Eksplanasi tentang Pelangi III
Pelangi sering disebut sebagai busur spektrum yang besar. Kemunculannya adalah hasil dari terjadinya pembiasan cahaya matahari dengan butiran air. Pelangi berwujud cahaya berwarna-warni.
Pelangi juga kerap dianggap sebagai gejala optik atau meteorologi. Pelangi bisa menampakkan wujudkan baik di langit maupun media lain yang terjadi pembiasan cahaya dan air.
Ujung cahaya pelangi akan tampak seperti busur yang mengarah pada horizon. Terkadang pelangi juga bisa menampakkan wujudnya di tempat air terjun secara jelas.
Penampakan pelangi tak lain disebabkan oleh pembiasan cahaya yang menjauhi partikel. Pelangi tidak tampak di Malang hari karena membutuhkan cahaya untuk pembiasan.
Prosesnya terjadi ketika cahaya matahari tidak tertutup mendung. Namun, mendung tetap menjatuhkan air hujan. Ketika keduanya bertemu, cahaya akan membelok ke tengah tetesan hujan.
Dari pembelokan tersebut, cahaya putih pun terpisah dan menghasilkan spektrum warna cahaya yang berwarna-warni. Inilah awal mula terjadinya pelangi.
Pelangi hanya muncul ketika terjadi pembiasan cahaya dan butir air. Sehingga dalam gelap pelangi tidak dapat muncul. Cahaya matahari dan butir hujan yang turun harus secara bersamaan.
Dan cahaya matahari harus mengenai tengah butir hujan sehingga dapat terbentuk spektrum dengan warna yang berbeda-beda. Cahaya pembiasan tersebut juga memisahkan cahaya putih.
Sebenarnya cahaya pelangi ini juga bisa dibentuk sendiri asalkan pembuat mampu mempromosikan cahaya dengan butiran air sehingga cahaya dapat dibiaskan dengan sempurna.
Untuk melihat pelangi, posisi orang harus berada diantara cahaya matahari dan air hujan. Namun posisi cahaya matahari harus berada di belakang orang tersebut.
Sehingga nantinya mata akan melihat pantulan sinar yang menjadi spektrum berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.