Menurut Walidjo dalam Teknik Observasi (Kapita Selekta Metodologi Penelitian (2020)), observasi mempunyai empat ciri penting yaitu:
Observasi dilakukan untuk mencapai sasaran khusus yang diinginkan oleh observer (orang yang melakukan observasi).
Observasi dilakukan dengan cara yang sistematis, terstruktur, dan mempunyai prosedur. Agar dalam penerapannya, observasi dapat berjalan dengan baik.
Segala detail kecil yang ditemui dalam proses observasi harus sesegera mungkin dicatat agar tidak lupa dan demi menghindari hilangnya informasi penting.
Observasi membutuhkan keahlian dari observer, misalnya bagaimana memperhatikan, melakukan proses pengamatan, ketelitian, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Observasi Singkat tentang Kucing Beserta Strukturnya
Jenis observasi
Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi lokasi dan mengamati. kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut dan didokumentasikan sebagai hasil observasi.
Observasi juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan penjelasan atau cerita narasumber.
Menurut buku Cermat Berbahasa Indonesia (2019) karya Sutarno, ada beberapa jenis observasi yang cukup sering digunakan dalam penelitian. Ini ulasannya:
Adalah jenis pengamatan yang dilakukan dengan aktif terlibat langsung dalam berbagai hal yang sedang diobservasi.
Observer harus terjun langsung dan melakukan proses yang diamatinya secara langsung. Sehingga bisa mendapatkan gambaran secara jelas mengenai apa yang diobservasi.
Merupakan jenis pengamatan yang dilakukan sesuai prosedur atau ketentuan yang telah dirancang sebelumnya tanpa melanggar ketentuan tersebut.
Agar bisa melakukan observasi sistematis, observer harus menentukan terlebih dahulu faktor apa saja yang mendasari dirinya melakukan pengamatan.
Merupakan jenis pengamatan yang dilakukan dengan mengadakan suatu tindakan untuk mengendalikan situasi, dan kemudian melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.