Sonora.ID - Artikel ini akan mengulas bacaan doa ketika cuaca panas dan musim kemarau yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Cuaca yang panas di musim kemarau kerap kali membuat banyak orang merasa tidak nyaman.

Teriknya panas matahari ditambah dengan energi yang mudah terkuras jadi salah satu keluhan yang banyak dirasakan.

Sebagai umat Islam, tidak ada salahnya berdoa kepada Allah SWT agar kondiis ini bisa segera berganti dengan hujan yang mendatangkan berkah.

Rasulullah SAW pun pernah membaca doa ketika berada di musim kemarau panjang.

Bagaimana doanya? 

Simak ulasannya dikutip dari laman NU Online.

Baca Juga: 6 Doa Agar Nilai Ujian Bagus dan Memuaskan, Amalkan Sebelum Mengerjakan Soal!

Doa Ketika Cuaca Panas dan Musim Kemarau

• Doa I

Dalam riwayat dijelaskan Rasulullah SAW pernah didatangi oleh salah seorang sahabat.

Sahabat itu menyampaikan kondisi bencana kekeringan yang melanda suatu negeri dan meminta Rasulullah SAW yang sedang khutbah Jumat untuk mendoakan agar bencana tersebut bisa segera berakhir.

Adapun doa yang dibaca adalah:

اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Allāhumma agitsnā, allāhumma agitsnā. 

Artinya: Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami (HR Muttafaq Alaih). 

• Doa II

Dalam riwayat Abu Awanah dari Sahabat Sa‘ad RA, Rasulullah SAW pernah membaca doa istisqa berikut:

اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا، كَثِيفًا، قَصِيفًا، دَلُوقًا، ضَحُوكًا، تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا، قِطْقِطًا، سَجْلًا، يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Allāhumma jallilnā saḥāban, katsīfan, qashīfan, dalūqan, dhaḥūqan, thumthirunā minhu radzādzan, qith-qithan, sajlan, yā dzal jalāli wal ikrām.

Artinya: Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia (HR Abu Awanah).

• Doa III

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ، اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيم، مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ، وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ

Alhamdulillāhi rabbil ālamīn. Arrahmānir rahīm. Māliki yaumid dīn. Lā ilāha illallāhu yaf‘alu mā yurīd. Allahumma antallāhu. Lā ilāha illā anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. Anzil ‘alainal ghaitsa waj‘al mā anzalta ‘alainā quwwatan wa balaghan ilā hīn.

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kauturunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan (HR Abu Dawud).

• Doa IV

Dalam hadist riwayat Imam Ahmad diceritakan seekor semut mmebaca doa Istisqa di zaman Nabi Sulaiman.

Cerita Rasulullah SAW itu pun diabadikan dalam hadis.

Adapun doanya sebagi berikut:

اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ، لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ

Allāhumma innā khalqun min khalqika, laysa binā ghinan ‘an suqyāka.

Artinya: Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu (HR Ahmad).

Adapun hadis lengkap soal kisah ini yaitu:

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bercerita, ‘Nabi Sulaiman As pernah melakukan ibadah istisqa, tetapi ia melihat seekor semut berposisi telentang dan mengangkat tangan dan kakinya sambil berdoa, ‘Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.’ Menyaksikan ini, Nabi Sulaiman As mengatakan kepada rakyatnya, ‘Mari kita pulang, kalian telah di(mintakan)anugerahkan air oleh doa makhluk hidup selain kalian (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al-Hakim).

• Doa V 

أَسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahal azhim, la ilaha illa huwal hayyul qayyum, wa atubu ilaihi.

Artinya: Aku meminta ampun kepada Allah yang Maha Agung. Tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Maha Tegak. Aku bertobat kepada-Nya.

Demikian ulasan tentang beberapa bacaan doa ketika cuaca panas dan musim kemarau. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News