Banjarbaru, Sonora.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai fokus memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) terbarukan untuk mendongkrak perekonomian, seperti melalui pengembangan pariwisata.
Di antara implementasinya adalah dengan menjadikan Geopark Meratus sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat berbasis pariwisata.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Badan Pengelola Geopark Meratus Kalsel, Nurul Fajar Desira, pada saat Coffee Talk yang diselenggarakan Diskominfo Kalsel, di salah satu café di Banjarbaru, pada Selasa (26/09).
Fajar mengakui, saat ini sumber pendapatan utama Kalsel memang berasal industri batu bara, yaitu sebesar 30 persen.
Pendapatan yang berasal dari komoditi tak dapat diperbaharui itu menurutnya harus segera digantikan dengan yang terbarukan, agar ekonomi Kalsel tetap berjalan.
Baca Juga: Jambore Kader PKK: Jalin Persaudaraan, Membangun Kebersamaan
“Saat ini memang pendapatan utama kita berasal dari batu bara, tapi itu kan lambat laun akan habis
Menurut Fajar, sektor pariwisata harus lebih dikembangkan lagi, salah satunya melalui pengembangan produk UMKM yang dapat diperdagangkan kepada para pengunjung Geopark Meratus dan juga mengelola berbagai objek wisata.
Dia menuturkan, pemerintah daerah telah menjalin kerja sama dengan perbankan untuk mempermudah akses pendanaan para pelaku UMKM di seluruh wilayah 54 situs Geopark Meratus.
“Masyarakat yang berada di sekitar 54 situs geopark dapat diberdayakan secara ekonomi,” bebernya.
Ia berharap, keberadaan Geopark Meratus yang sedang diusulkan menjadi UNESCO Global Geopark itu akan mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Kami yakin perekonomian masyrakat akan terangkat dengan keberadaan geopark Meratus,” imbuh Fajar.
Di sisi lain, menurut Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, Kalsel layak mendapatkan pengakuan dunia karena ke-54 situs yang dikemas dalam Geopark Meratus tersebut memiliki kekayaan warisan budaya yang sudah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, yakni memiliki warisan bumi yang bernilai tinggi dibuktikan dengan catatan sejumlah sejarah.
Kemudian terdapat keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan tentunya dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Jambore Akbar Kader PKK di Momentum Harjad Ke-497 Kota Banjarmasin
“Yang paling terpenting adalah membangun dan membina masyarakat terkait pemahaman tentang sejarah serta budaya daerah demi keberlangsungan hidup mereka,” ungkap Hanifah.
Dia menyebutkan dalam rentan waktu tujuh bulan ke depan, pemerintah daerah fokus memperbaiki dan membangun segala akses dan fasilitas yang belum memadai agar Geopark Meratus layak untuk mendapatkan status Global Geopark dari UNESCO.
Ia mengatakan pula, bahkan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga serta menggencarkan promosi Geopark Meratus melalui berbagai kegiatan dan agenda di daerah hingga ke luar daerah dengan tujuan semakin dikenalnya 54 situs warisan budaya unggulan Kalimantan Selatan.
“Sejarah budaya Kalimantan Selatan kita tuangkan ke dalam 54 situs Geopark Meratus, nanti pengunjung bisa mengetahui semua keterangan melalui papan informasi yang kita pajang,” pungkas Hanifah.