ABK di Klaten Dapatkan Bantuan Pengembangan Potensi Lewat ICKK-BN

27 September 2023 17:15 WIB
Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Potensi kepada ABK di Karanganom, Klaten.
Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Potensi kepada ABK di Karanganom, Klaten. ( Tribunnews)

Solo, Sonora.ID – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten mendapatkan program bantuan pengembangan potensi dari Inklusi center Kecamatan Karanganom.

Program pelaksanaan ini didukung oleh Inklusi Center Kecamatan Karanganom-Bhakti Negeri (ICKK-BN).

Program tersebut berupa berbagai pelayanan yang diberikan kepada para ABK dan juga difabel.

Contoh aktivitas yang ada pada program ini adalah terapi, sanggar belajar dan bermain, serta pembinaan beberapa cabang olahraga di antaranya tenis meja, panahan atletik, dan lainnya.

Pengembangan ini juga didukung oleh Pabrik AQUA yang berlokasi di Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Dua Selebgram Solo Raya Endorse Judi Online, Polisi Bertindak

Sri Mulyo yang merupakan ketua ICKK-BN menyebutkan bahwa dukungan ini sudah diberikan secara aktif sejak tahun 2016.

Para ABK dan difabel juga merasakan dampak positif dari berlangsungnya program bantuan ini yang khusus diberikan kepada ABK dan difabel yang ada di Karanganom.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Sabtu di Aula Kecamatan Karanganom. Pendampingan diberikan kepada peserta program bantuan ini hingga ada perubahan.

Hingga saat ini, sudah ada total 70 Anak Berkebutuhan Khusus dan Difabel yang mengikuti program bantuan pengembangan potensi di ICKK-BN.

Sri Mulyo juga menambahkan bahwa peserta pembinaan ini tidak hanya berasal dari Karanganom saja, melainkan juga ada yang berasal dari Kecamatan Ngawen, Ceper, Tulung, bahkan juga ada yang dari Kabupaten Boyolali, tepatnya dari Kecamatan Musuk dan Mojosongo.

“Pesertanya tidak hanya berasal dari Karanganom. Ada juga yang berasal dari Kecamatan Ngawen, Ceper, Tulung. Selain itu juga ada yang dari luar Kabupaten Klaten, ada yang dari kecamatan Musuk dan Mojosongo dari Kabupaten Boyolali,” tambahnya.

Para peserta yang mengikuti pembinaan ini diberikan kebebasan untuk belajar melakukan aktivitas secara mandiri. Sebagai contoh belajar cara mandi sendiri, makan sendiri, atau memakai dan melepas baju sendiri.

Baca Juga: Truk Muatan Es Hantam Gerobak Bakso di Sragen, Satu Korban Tewas

Sri Mulyo berkata bahwa orang tua peserta merasakan perubahan setelah peserta mengikuti program pembinaan ini.

Dari yang awalnya para ABK dan difabel hanya menghabiskan waktu mereka di rumah, kini mereka sudah bisa melakukan banyak hal sendiri.

“Setelah menjalani program ini selama 2-3 bulan, para peserta yang awalnya di rumah saja, kini sudah bisa melakukan banyak hal sendiri. Orang tua dan anak sangat merasakan adanya perubahan perilaku ini,” ucapnya.

Penulis: Naila Suci

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm