Polusi udara sering mengandung berbagai zat berbahaya seperti oksida nitrat dan oksida sulfur, yang dapat menghasilkan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat merusak sel-sel dalam tubuh, termasuk sel-sel yang penting untuk pendengaran.
Ketika sel-sel pendengaran rusak, kemampuan pendengaran kita dapat terganggu.
Baca Juga: 7 Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Hanya Rokok dan Polusi Udara!
Stres Oksidatif
Polusi udara juga dapat menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatasi jumlah radikal bebas yang berlebihan.
Stres oksidatif ini dapat merusak sel-sel pendengaran dan menyebabkan gangguan pendengaran.
Gangguan pada Sistem Saraf
Polusi udara yang tinggi juga dapat berdampak pada sistem saraf, termasuk sistem saraf yang terlibat dalam pendengaran.
Gangguan pada sistem saraf dapat mengakibatkan gangguan pendengaran dan bahkan kehilangan pendengaran dalam kasus yang lebih parah.
Efek Psikologis
Polusi udara yang kronis juga dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis kita.
Kondisi seperti kelelahan, stres, dan depresi yang dapat disebabkan oleh paparan terus-menerus terhadap polusi udara dapat berdampak pada kemampuan kita untuk mendengar dan memproses suara dengan baik.
Baca Juga: Pengertian Polusi Tanah: Penyebab, Dampak, dan Ciri-cirinya
Pencegahan dan Perlindungan
Untuk melindungi pendengaran Anda dari dampak polusi udara, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
Polusi udara bukan hanya masalah pernapasan, tetapi juga dapat berdampak buruk pada pendengaran kita.
Partikel-partikel halus, zat berbahaya, radikal bebas, stres oksidatif, gangguan pada sistem saraf, dan efek psikologis adalah beberapa mekanisme melalui mana polusi udara dapat merusak pendengaran kita.
Untuk melindungi pendengaran Anda, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menghindari paparan berlebihan terhadap polusi udara.