Sastra Anak di Kampung Kota 2023, Sila Sedheku Sinau Sastra

1 Oktober 2023 13:23 WIB
 Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, di acara Sastra Anak di Kampung Kota.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, di acara Sastra Anak di Kampung Kota. ( Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta.)

Sonora.ID - Sebagai bagian dari rangkaian agenda Festival Sastra 2023 Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menggelar Sastra Anak di Kampung Kota, di Kampung Janturan, Sabtu, 30 September 2023, pukul 08.00 WIB–selesai.

Sastra anak dilaksanakan sebanyak 3 kali di 3 lokasi. Sebelumnya telah dilaksanakan di lokasi pertama di Kampung Blunyah Kemantren Jetis Sabtu,16 September 2023, lokasi kedua Kampung Pujokusuman Sabtu, 23 September 2023.

Sastra anak menampilkan pementasan sastra anak kolaborasi anak-anak pemenang kompetisi Bahasa dan Sastra Kota Yogyakarta.

Mereka menampilkan macapat, maca cerkak, maca geguritan. Dimeriahkan dengan pertunjukan mendongeng oleh talenta dongeng Kota Yogyakarta; Purwita, Solikah, dan Oka Mahendra.

Selain itu ada permainan aksara melalui aktivitas mewarnai gambar aksara Jawa bersama aktivis aksara Jawa Danang Rusmandoko.

Baca Juga: favehotel Malioboro Yogyakarta Hadirkan Sensasi Nasi Kebuli Ayam, Hanya Rp 155.000 untuk 5 Orang!

Sastra anak berkolaborasi juga dengan Kampung Menari. Hasil latihan menari setiap selasa wage dan kamis pahing oleh warga usia anak juga turut dipentaskan di panggung sastra anak.

Sastra anak di Kampung Janturan menampilkan tarian anak-anak dari Sanggar Suryo Sumirat binaan Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya.

Agenda ini berupaya mengenalkan sastra anak sekaligus mendekatkan pada pembelajaran nilai etika, daya imajinasi, dan kreativitas melalui sastra.

Mengenalkan cerita tradisional yang mengandung pesan moral dan etika yang berharga, dengan harapan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat dalam tradisi dapat diwariskan kepada generasi muda.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Sabtu (30/9), memaparkan bahwa sastra anak menghadirkan lansekap budaya, sejarah dan konteks sosial yang berbeda.

Melalui sastra, anak-anak dapat memperluas pemahaman mereka tentang dunia, orang-orang dan kekayaan tradisi. Sastra juga mengandung pesan pembelajaran nilai dan etika yang penting.

“Melalui aktivitas seperti ini saya berharap mampu menjadi tempaan bagi anak-anak sebagai generasi penerus kebudayaan. Anak-anak dapat paham unggah ungguh sehingga membentuk karakternya pada identitas budaya yang dimiliki. Anak-anak menjadi generasi kuat yang tidak tergerus oleh derasnya arus informasi. Aktivitas hari ini membawa virus kebaikan, bermuatan konten-konten budaya agar generasi muda memiliki daya saing,” jelasnya.

Ditegaskan Yetti bahwa anak adalah masa depan penerus warisan budaya. Memperkenalkan anak-anak pada sastra tradisional, mendorong mereka memahami akar budayanya dan menghargai warisan pendahulunya.

Mereka juga akan terhubung dengan identitas budayanya. Ini membantu mereka memiliki rasa kebanggaan terhadap asal-usulnya.

Yetti menjelaskan bahwa sastra anak menghadirkan lanskap budaya, sejarah dan konteks sosial yang berbeda.

Baca Juga: Kapolda DIY Ajak Jaga Warga dan Polisi RW Selesaikan Masalah Secara Mufakat

“Melalui sastra, anak-anak dapat memperluas pemahaman mereka tentang dunia, orang-orang dan kekayaan tradisi. Sastra juga mengandung pesan pembelajaran nilai dan etika yang penting,” paparnya.

Pada kesempatan tersebut hadir Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya. Pihaknya sangat mengapresiasi agenda sastra anak di kampung kota.

“Menjadi wahana bagi generasi muda untuk mengembangkan sumber daya manusia dan memastikan nilai budaya terus diwariskan melalui agenda ini,” ujarnya.

“Partisipasi masyarakat pada agenda ini sangat bagus. Antusias sangat terlihat. Ada kegembiraan yang menandakan suasana dan atmosfer masyarakat yang antusias, kami optimis anak-anak akan menjadi pelestari budaya kedepannya”.

Kedepan Aman berharap pembangunan manusia dengan melestarikan nilai budaya dapat ditingkatkan lagi.

“Pembangunan seiring dengan pelestarian budaya. Sehingga pembangunan budaya juga mesti diimbangi juga agar warisan yang ada dapat terus lestari,” jelasnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm