Kode DOT dan Snell pada Helm Kendaraan, Berikut Penjelasannya

2 Oktober 2023 18:00 WIB
Ilustrasi helm balap dengan sertifikasi DOThelm
Ilustrasi helm balap dengan sertifikasi DOThelm ( Unsplash.com)

Sonora.ID - Bersamaan dengan label SNI yang beberapa tahun terakhir sudah diwajibkan pada helm di Indonesia, tanda sertifikasi DOT dan Snell juga sering terlihat, terutama pada helm-helm impor.

Apa arti dari masing-masing, dan bagaimana perbedaannya? Peralatan keselamatan paling penting saat mengendarai sepeda motor adalah helm.

Mereka melindungi tengkorak dan semua organ internal dengan mengurangi dampak yang mungkin terjadi akibat kecelakaan.

Selain itu, telah terbukti bahwa helm dapat mencegah penggunanya meninggal dalam kejadian kecelakaan.

Helm harus mematuhi regulasi keamanan tertentu karena peran pentingnya. Tanda DOT atau Snell yang biasanya terletak di bagian belakang helm menunjukkan bahwa helm tersebut telah berhasil melewati pengujian untuk menentukan kelayakannya berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

Jika Sahabat Sonora tidak tahu, DOT dan Snell telah menjadi standar keselamatan helm yang sudah diakui dunia.

Sertifikasi helm mana yang lebih unggul, DOT atau Snell? Apa perbedaan di antara keduanya, kemudian?

Baca Juga: Awas! Memakai Helm Ternyata Membahayakan Kesehatan, Apabila…

Kode Helm “DOT”

Di Indonesia, kita sering menemukan kode DOT pada helm yang dijual. Kode DOT ini merupakan kependekan dari Department of Transportation, yang merujuk kepada departemen transportasi di Amerika Serikat.

Standar DOT ini dikendalikan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). DOT adalah aturan keamanan bagi helm yang telah ditetapkan oleh pemerintah federal Amerika Serikat.

Ini berarti bahwa standar ini berlaku di seluruh wilayah AS. Dalam proses standarisasi helm DOT, salah satu langkahnya adalah melakukan uji benturan, di mana sebuah kepala manekin manusia dengan sensor-sensor tertentu ditempatkan di dalam helm.

Sensor-sensor ini kemudian mencatat kecepatan dan gaya gravitasi (g-force) saat helm dijatuhkan dari ketinggian yang telah ditentukan ke berbagai permukaan yang berbeda.

Dengan mempertimbangkan energi yang diserap oleh kepala selama benturan, akan ditentukan apakah helm tersebut memenuhi standar DOT atau tidak.

Uji ini biasanya dilakukan setidaknya dua kali untuk mengevaluasi ketahanan helm saat mengalami benturan berulang.

Tes lain yang dilakukan meliputi uji penetrasi, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kepala tidak mengalami dampak berat saat terjadi kecelakaan.

Selain itu, ada pula uji ketahanan yang dikenal sebagai sistem retensi, yang digunakan untuk menguji apakah helm akan tetap terpasang di kepala saat terjadi kecelakaan. Biasanya, yang diuji adalah kekuatan tali dan pengait helm.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Helm Half Face Terbaik, Paling Murah sampai Termahal Ada!

Kode Helm “Snell”

Di Amerika Serikat, Snell dianggap sebagai sertifikasi helm yang lebih tinggi karena pengujiannya lebih ketat dan menantang.

Pengujiannya juga mengikuti standar helm balap, di mana benturan cenderung lebih parah dibandingkan dengan situasi pengendara motor sehari-hari.

Sertifikasi DOT dianggap sebagai persyaratan wajib bagi produsen helm di Amerika Serikat, sedangkan sertifikasi Snell bersifat sukarela.

Sertifikasi Snell dikeluarkan oleh sebuah organisasi pengujian nonprofit. Pada umumnya, terdapat perbedaan dalam proses pengujian antara Snell dan DOT. Snell mengenalkan standar sertifikasi baru setiap lima tahun.

Pada setiap periode tersebut, parameter-parameter pengujian baru diperbarui

Pada sertifikasi DOT, helm diuji dengan menjatuhkannya pada dua jenis permukaan (bulat dan datar), sementara Snell melakukan pengujian jatuh dengan menggunakan lima bentuk permukaan yang berbeda.

Helm dijatuhkan dari ketinggian yang lebih tinggi daripada yang digunakan dalam tes DOT. Selain menguji batok helm, Snell juga melakukan pengujian pada chin bar (bagian helm di depan dagu).

Pengujian visor atau kaca helm juga termasuk dalam prosedur ini, dengan menembakkan tiga proyektil khusus menggunakan senapan angin.

Baca Juga: 6 Arti Warna Helm Proyek K3, dari Putih hingga Kuning

Penulis: Arkan Pradipta

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm