Solo, Sonora.ID - Akhir akhir ini, banyak warga Solo Raya yang mengeluhkan cuaca yang panas, lebih panas dari biasanya.
Tak hanya di Solo Raya, cuaca panas ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia
Deputi bidang meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan penyebab terjadinya fenomena ini.
Menurutnya, fenomena ini terjadi karena kondisi atmosfer yang berubah ubah, berkurangnya awan di musim kemarau, dan gerak semu matahari.
"Di musim kemarau ini awan maupun hujan sangat jarang terlihat, terlebih lagi di daerah selatan khatulistiwa" Ucap Guswanto di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu (1/10/2023).
"Karena nggak ada awan, sinar matahari yang masuk ke bumi sangat intens" Ujarnya
Anas Ma'ruf sebagai Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat agar lebih waspada terkait potensi penyakit yang dapat ditimbulkan oleh cuaca panas ini.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh cuaca panas beragam, mulai dari dehidrasi hingga yang paling parah yaitu stroke.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pedagang Shelter Manahan Minta Kompensasi
Menurut Anas Ma'ruf, Saat suhu tubuh seseorang tak dapat dikendalikan, maka peluang terjadinya stroke meningkat.
"Ada banyak potensi penyakit yang dapat terjadi pada cuaca panas atau pada suhu tinggi, yang paling parah itu bisa terkena stroke. Suhu panas yang terlalu tinggi bisa menyebabkan tubuh kejang sehingga terkena stroke" Ucap Anas
Stroke akibat panas ini disebut sebagai heatstroke, dan rentan terjadi kepada kelompok yang rentan atau lemah sistem imun nya.
Selain stroke, gangguan kesehatan lainnya yang dapat terjadi karena cuaca panas adalah mudah lelah, dehidrasi, dan heat cramp atau keram karena panas.
Gangguan kesehatan itu rawan terjadi pada suhu tubuh yang tinggi
Penyakit pernapasan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), radang paru, pneumonia, hingga asma juga dapat terjadi. Penyebabnya adalah polusi udara dan diperparah dengan cuaca panas.
Selain itu, Demam berdarah, malaria, dan penyakit iklim lainnya juga meningkat akibat suhu yang tinggi.
Anas menghimbau agar masyarakat menghindari eksposur terhadap matahari secara berlebih dengan beraktivitas di dalam ruangan, memakai tabir surya, dan minum air yang cukup.
Baca Juga: Ketua BEM FMIPA UNS Dianiaya, Pelaku Diproses Hukum.