Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Pendidik pada IASII dan IATI, Hari Singgih Nugroho mengungkapkan bahwa transformasi digital membawa dampak pada perubahan keamanan dan keselamatan pemanfaatan fasilitas digital yang harus diantisipasi oleh nakes dan tenaga medis.
“Di era transformasi digital ini ada manfaat dan ada resiko, tinggal ada dimana posisi kita berada. Oleh karena itu kita harus mempelajari terus apa itu analisa resiko untuk mengetahui apa saja yang ada di sekitar kita untuk perlu diatur agar dapat menghindari resiko yang kemungkinan akan terjadi,” ungkap Hari.
Peran individu dalam keamanan digital, lanjut Hari, harus dapat memahami manfaat dan resiko untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjebak pada masalah yang tidak dipahami. Perlu tindakan analisa tersendiri untuk memahami resiko dan melakukan tindakan preventif untuk mengatasi kemungkinan resiko yang terjadi.
Selanjutnya, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya, Widura Imam Mustopo memaparkan identifikasi hambatan-hambatan yang ada di lingkungan sekitar maupun diri sendiri dapat memudahkan dalam membangun budaya digital.
“Adapun beberapa langkah umum dalam membangun budaya digital mulai dari diri sendiri, yang pertama dimulai dari pembiasaan seperti mengubah pola pikir menjadi lebih baik, menjadi reflektif dengan melatih dan membangun kapasitas berpikir, menjadi contoh untuk individu lain, kemudian terapkan pola pikir yang berkembang,“ ujar Widura.
Menurutnya, dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, nakes dan tenaga medis dapat menjalankan perannya sebagai pelaksana kebijakan dan pemersatu bangsa dengan tetap memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat.
“Tidak hanya dari membangun budaya digital, tetapi para nakes dan tenaga medis juga harus dapat menerapkan pilar-pilar literasi digital lainnya di keseharian maupun dalam ruang lingkup kerja. Itu juga agar Bapak Ibu bisa melek dan makin cakap digital,“ ucap Widura.
Sebagai informasi, Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) yang diselenggarakan di Bigland Hotel International and Convention Hall Bogor ini dihadiri oleh sebanyak 50 peserta dari konsil kefarmasian. Kegiatan ini menyasar total masing-masing 50 peserta dari konsil kefarmasian, konsil keperawatan dan konsil kebidanan.
Baca Juga: Jokowi: KCJB Komitmen Pemerintah Layani Masyarakat