Sonora.ID - Pemilik toko legendaris Gunung Lawu, Mbok Yem, memilih bertahan meski kawasan sekitarnya terbakar.
Ada alasan mengharukan mengapa Mbok Yem memilih bertahan di toko pertaniannya untuk mencari rezeki.
Hal tersebut disampaikan Syaifudin, cucu Mbok Yem.
Menurutnya, sang nenek enggan turun Gunung Lawu karena kasihan dengan kucing dan hewan peliharaan lainnya.
Mbok Yem diketahui memelihara hewan peliharaan di tokonya, khususnya monyet dan kucing.
Monyetnya diberi nama Temon, dan kucingnya diberi nama Anis.
Berkali-kali para pendaki merekam momen-momen favorit Mbok Yem dan mengunggahnya ke kanal YouTube.
Memang kalau Mbok Yem mau turun, sudah tersedia kendaraan dan perlengkapan untuk menjemputnya.
“Kemarin kami bersiap untuk menjemput penumpang tetapi Mbok Yem tidak mau turun dari bus karena kasihan pada Temon dan kucingnya serta beberapa hewan peliharaannya.”
Jadi dia memilih tetap di puncak, kata Syaifuin Senin (10 Februari 2023).
Baca Juga: M Riyadi Kiper Persis Siap Bersaing Dengan Kiper Asal Yunani
Menurut dia, api kini sudah menjalar ke bagian selatan gerai Mbok Yem.
Sedangkan gerai Mbok Yem masih utuh karena sudah diisolasi.
“Stand Mbok Yem aman karena sebelumnya di sekelilingnya terbuat dari ilaran (isolasi tahan api).”
Lanjutnya, “Lokasi kebakaran berada di sebelah selatan stand Mbok Yem.
Sebelumnya, kebakaran hutan di Gunung Lawu tepatnya di Hargo Dalem berdampak pada bangunan di sekitarnya.
Salah satunya adalah warung makan yang bisa ditemukan di kawasan Hargo Dalem.
Namun api tidak merambat ke warung Mbok Yem.
Hal itu diungkapkan Edi (41), pemilik warung Mbah Mo, Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar usai bertemu Mbok Yem di Hargo Dalem, Senin (10 Februari 2023).
Edi mengatakan, kios Mbok Yem tidak dibakar.
“Kemarin saya naik pukul 08.00 WIB dan sampai di sana pukul 13.00 WIB serta mengecek kondisi di sana termasuk Mbok Yem dan keluarganya,” kata Edi, Selasa (10/ Maret 2023).
Edi mengatakan, meski kondisi stand dan Mbok Yem aman, namun stand lainnya terdampak kebakaran.
Warung yang terbakar adalah milik Agus, Sarwono, dan Giyar. “Ada yang dibakar, ada pula yang terbakar, setahu saya yang terbakar itu milik Agus, Sarwono Jenggot, dan ada pula yang milik Giyar,” kata Edi.
Katanya saat itu semua kios kosong, kecuali Mbok Yem.
Warung Mbok Yem memiliki lima anggota keluarga.
Asrama dalam kondisi aman dan bangunannya tidak terbakar.
Asrama merupakan bangunan yang terletak di kawasan Brawijaya, biasa digunakan untuk beristirahat dan kondisinya aman, ujarnya.
Selain itu, ada pendopo Kiky dan Keraton Solo di sana yang juga dalam kondisi baik, ujarnya.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pedagang Shelter Manahan Minta Kompensasi
Penulis : Anggeswara Adam