Serangan Monyet di Lereng Merapi,Ini Cara Pemkab Boyolali Mengatasinya

5 Oktober 2023 17:45 WIB
Ilustrasi gangguan monyet ekor panjang di lereng gunung merapi
Ilustrasi gangguan monyet ekor panjang di lereng gunung merapi ( Tribunnews)

Solo, Sonora.ID - Akhir akhir ini warga di sekitar lereng timur Gunung Merapi merasa resah. Bagaimana tidak, akhir akhir ini monyet ekor panjang kerap menyerang warga di kawasan tersebut.

Jika dihitung, ada setidaknya ribuan ekor monyet ekor panjang yang berkoloni di area lereng timur Gunung Merapi.

Bahkan menurut sekdes Desa Sangup, Sri hartono, populasi monyet ekor panjang lebih banyak ketimbang warga yang ada di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari.

Permasalahan warga inipun langsung diatasi oleh Pemkab Boyolali.

Diskusi yang dilakukan oleh warga dengan pemerintah setempat berhasil membuahkan hasil.

Warga setempat berhasil menangkap beberapa monyet-monyet liar itu dengan menggunakan perangkap. Monyet-monyet ini kemudian akan dibawa oleh pemerintah boyolali ke lokasi yang jauh dari lereng merapi.

Insan Adi Asmono, Asisten 2 Sekda Boyolali, mengakui bahwa pihaknya telah melakukan focus group discussion (FGD) bersama warga sekitar lereng timur Gunung Merapi.

Selain diikuti oleh warga sekitar, FGD ini juga diikuti oleh tokoh masyarakat setempat, Pemdes, Camat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian, dan banyak pihak lainnya.

Dalam diskusi ini dapat dihasilkan kesepakatan antara warga perihal bagaimana cara monyet-monyet tersebut dijebak.

Baca Juga: Truk Adu Banteng di Tulung Klaten, Dugaan Sementara Rem Blong

Setelah tertangkap, monyet-monyet itu akan dikumpulkan dan diambil oleh BKSD untuk dilepasliarkan di lokasi yang jauh dari lereng Gunung Merapi.

“Monyet-monyet yang sudah ditangkap tadi akan dilepasliarkan di pulau yang jauh dari pemukiman penduduk, ya nanti di habitat alaminya lah” ujar Insan

Karena memang, Monyet yang sudah ditangkap ini tidak boleh dibunuh begitu saja.

Insan mengakui kalau Desa Sangup dipilih untuk menangani hama monyet ini karena desa tersebut berada di daerah paling atas atau paling dekat dengan kawasan hutan Perhutani.

“Kalau di desa sangup bisa clear, maka nanti di desa lainnya juga clear” terangnya

Insan mengakui kalau pihaknya beserta BKSDA hanya bisa sekedar memfasilitasi warga, sehingga untuk penangkapan hanya warga sekitar yang dapat melakukan.

Baca Juga: Bisa Sembuhkan Penyakit, Ini Mitos Gentong Batu DiSelondoko Boyolali

Penulis : Naufal Abyan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm