Solo, Sonora.ID - Selasa, 3 Oktober, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengadakan sosialisasi HIV dan pengawasan perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LBGT) di Pendopo Kabupaten.
Sosialisasi ini diberikan kepada guru BK yang tinggal di SMA sederajat hingga pondok pesantren di seluruh Kabupaten Klaten.
Komunitas ini dilakukan untuk memberi tahu orang lain tentang antisipasi perilaku LGBT di kalangan remaja, terutama siswa.
Menurut Dr. Ronny Roekmito, Sekretaris KPA Klaten, sosialisasi dilakukan sebagai tanggapan terhadap tren meningkatnya kasus LGBT di Kabupaten Klaten.
Menurutnya, berdasarkan identifikasi KPA Klaten, ada 146 kasus HIV berdasarkan faktor resiko LGBT, terutama perilaku gay atau LSL (lelaki seks dengan lelaki) di Kabupaten Klaten.
Ia menyatakan bahwa angka-angka tersebut didasarkan pada penelitian kasus HIV.
Meskipun begitu, dia percaya bahwa banyak perilaku LGBT yang belum teridentifikasi, terutama di kalangan remaja yang sangat ingin tahu tentang topik tersebut.
Baca Juga: Pemkot Solo Anggarkan Rp 360 Juta Bantu Korban Kebakaran Pasar Kliwon
Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi yang cepat, sehingga ada kemungkinan komunitas LGBT akan berkembang melalui aplikasi online.
Untuk itu, dia meminta guru untuk memantau perilaku remaja secara langsung.
"Silahkan cek HP siswa bapak ibu guru sekalian, mungkin ada aplikasi ini."
"Dan sangat memungkinkan ada media lain yang digunakan, dan aplikasi ini sangat mudah penggunaannya. Inilah yang harus kita waspadai, dan banyak faktor pendukungnya,” ucap Dr. Ronny Roekmito.
Ia menambahkan, tenaga pendidik untuk mensosialisasikan risiko yang dialami seperti tertular penyakit kelamin hingga HIV/AIDS.
"Deteksi awal munculnya perilaku LGBT sendiri dimungkinkan karena gaya hidup maupun media yang menampilkan public figure yang ditiru,” ucapnya.
Penulis: Naila Suci