Pontianak, Sonora.ID - Kasus DBD hingga 4 Oktober 2023 menurut data dari Dinkes Provinsi Kalimantan Barat mencapai 3.262 dengan kasus kematian mencapai 37 orang.

Namun, hingga saat ini, belum ada penetapan status KLB baik di Kabupaten maupun Kota. 

"Belum ada daerah atau Kab/kota yang menyatakan KLB tapi mereka melakukan upaya penanganan tatalaksana KLB, "jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erlina, sabtu (7/10/2023). 

Ia menerangkan kenaikan kasus DBD disebabkan beberapa faktor, di antaranya, kondisi cuaca yang dipengaruhi El Nino, lingkungan yang tidak bersih, tempat penampungan air yang tidak ditutup, dan kurangnya perilaku hidup bersih sehat. 

Baca Juga: Kasus DBD Kelurahan Siantan Hulu Turun di Bulan September, Kapuskes Telaga Biru Terus Beri Himbauan ke Warga

Sementara itu, Erlina juga menjelaskan mengenai alur penanganan KLB seperti berikut,

1. Menindaklanjuti laporan kasus DBD dengan melakukan penyelidikan epidemologi (PE) oleh dinkes Kab/Kota dan dinkes provinsi sehingga petugas dapat memantau tren kenaikan kasus DBD. 

2. Melakukan deteksi dini menggunakan rapid diagnostic test (RDT) di daerah penyelidikan epidemologi. 

3. Melakukan upaya pencegahan dan pengedalian Dangeu dengan gerakan PSN, 3M, dan PHBS.

4. Melakukan fogging di daerah atau wilayah yang dilaporkan terjadi peningkatan kasus DBD.

5. Melakukan larvasidasi di daerah yang dilaporkan terjadi peningkatan kasus DBD.

6. Masyarakat atau tenaga kesehatan wajib memberikan laporan 1x24 jam jika ditemukan kasus DBD.

7. Menyediakan informasi soal cara pengendalian DBD kepada masyarakat (media KIE).

8. Menyusun kebijakan pengendalian DBD. 

9. Melakukan pengobatan dan perawatan pada penderita DBD.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News