Makassar, Sonora.ID - Para delegasi Forum Tingkat Tinggi ASEAN mendapat jamuan hiburan spesial saat menikmati gala dinner di Benteng Fort Roterdam, Makassar.
Mereka dihibur beragam atraksi penari dan musisi penyandang disabilitas. Berupa tarian Pakarena dari Sulawesi Selatan, Tari Tanggai dari Sumatera Selatan, Tari Barong dari Bali, Tari Bambangan Cakil dari Jawa tengah serta berbagai tarian lainnya dari berbagai wilayah Nusantara.
Selain penyandang disabilitas netra, tampil juga penyandang disabilitas rungu wicara, fisik, dan intelektual. Atraksi lainnya yaitu lagu, wayang dan musik tradisional.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, melalui penampilan atraksi kesenian ini penyandang disabilitas telah membuktikan bahwa mereka mampu melakukan kegiatan apapun asalkan diberi ruang dan kesempatan.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Terima Kunjungan Penasihat Hak Disabilitas Amerika Serikat
“Karena itu kesetaraan, kesempatan dan inklusifitas perlu diberikan kepada saudara-saudara kita penyandang disabilitas seluas-luasnya,” kata Tri Rismaharini, Selasa (10/10/2023) malam.
Atraksi kesenaian yang ditampilkan di hadapan delegasi AHLF berjumlah 116 orang dan lebih dari 100 orang di antaranya penyandang disabilitas, termasuk di antaranya penari, pemain gamelan dan dalang. Tapi ada juga tari-tarian seperti barong yang tidak dibawakan oleh disabilitas.
Yusuf (20), penyandang disabilitas intelektual yang turut menyemarakkan atraksi kesenian menyuarakan rasa senangnya. Pria yang sering bekerja menjadi penjaga parkir di akhir pekan ini tampil membawakan tari Angngaru dari Makassar.
"Saya senang. Tidak takut, saya berani tampil di depan orang banyak," ujar Yusuf tersipu malu.
Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun mulai 1545. Meski sudah berumur lebih dari 500 tahun, benteng seluas tiga hektar yang dikelilingi dinding setinggi tujuh meter ini masih tetap kokoh dan indah.
Baca Juga: AHLF 2023, Mensos Tri Rismaharini Dorong Negara ASEAN Penuhi Hak Penyandang Disabilitas
Beberapa bangunan dalam benteng yang saat zaman VOC digunakan sebagai gudang rempah-rempah, terawat dengan sangat baik. Taman dan lampu-lampu tertata dengan sangat apik dan indah. Benteng ini pun sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang ramah untuk penyandang disabilitas.
Di tempat inilah Gala Dinner diselengarakan untuk menyambut sekitar 200 peserta dari 13 negara peserta AHLF on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership Beyond 2025.
AHLF merupakan forum yang terdiri dari para menteri dan pejabat senior ASEAN yang bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial. Hadir pula pimpinan badan sektoral terkait kesejahteraan sosial, entitas terafiliasi ASEAN serta para akademisi.
AHLF 2023 merupakan salah satu rangkaian KTT ASEAN di bawah keketuaan Indonesia. Para delegasi selain dari 9 negara anggota ASEAN, hadir pula Delegasi Negara Timor Leste, Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.