Sonora.ID - Biasanya, akhir pekan merupakan waktu yang sangat ideal untuk menghabiskan waktu bersama orang yang terdekat kita, entah itu dengan berjalan-jalan atau hanya menikmati hidangan di restoran.
Saat ini, banyak restoran yang menawarkan beragam jenis makanan, termasuk masakan khas Indonesia dan cita rasa internasional.
Salah satu pilihan yang banyak diminati oleh banyak orang adalah hidangan Jepang seperti sushi, sashimi, atau hidangan khas Jepang lainnya.
Namun, apakah Anda tahu bahwa mengonsumsi daging mentah seperti sushi atau sashimi terlalu sering sebenarnya dapat berdampak negatif pada kesehatan?
Baca Juga: 5 Kebiasaan Orang Jepang yang Bisa Jadi Inspirasi Masyarakat Indonesia
Seperti yang kita ketahui, proses memasak bertujuan untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang terdapat dalam makanan.
Jika proses memasak tidak dilakukan dengan benar, seperti daging yang belum matang sepenuhnya, dapat menimbulkan risiko bagi sistem pencernaan.
Terutama jika makanan sama sekali tidak menjalani proses memasak. Ini adalah dampak negatif dari mengonsumsi daging mentah yang perlu kita pahami:
Mengandung Merkuri
Mengonsumsi makanan mentah, terutama ikan, dapat mengakibatkan peningkatan risiko paparan zat beracun seperti merkuri.
Merkuri adalah bahan kimia yang dapat mengendap di dalam ikan akibat paparan limbah manusia di perairan tempat mereka hidup. Di dalam lingkungan air, merkuri tersebut mengalami perubahan menjadi metil-merkuri yang kemudian terikat pada protein dalam otot ikan.
Jika Anda sering mengonsumsi ikan atau makanan laut yang mengandung merkuri, zat ini dapat terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, berpotensi membahayakan perkembangan bayi dalam kandungan, serta dapat memengaruhi komposisi ASI pada ibu yang sedang menyusui.
Selain itu, penumpukan merkuri dalam tubuh juga dapat menyebabkan risiko lainnya, seperti gangguan perkembangan kognitif pada anak, masalah motorik, kesulitan bernafas, pembengkakan mulut, bahkan kegagalan organ.
Baca Juga: Diluar Keindahannya, Tato Permanen dapat Menyebabkan Bahaya bagi Kesehatan Kulit dan Tubuh
Infeksi Cacing Pita (Taeniasis)
Dampak negatif yang perlu diwaspadai dari konsumsi daging mentah yang berlebihan adalah potensi terjangkitnya infeksi oleh cacing pita.
Salah satu penyakit yang dapat timbul adalah Taeniasis, sebuah penyakit parasiter yang disebabkan oleh cacing pita yang dapat menular antara manusia dan hewan.
Taeniasis terjadi saat manusia mengonsumsi daging sapi atau daging babi yang mengandung larva dari cacing pita ini. Larva tersebut kemudian dapat tumbuh dalam rongga usus halus jika dagingnya tidak dimasak sepenuhnya.
Jika seseorang terinfeksi, gejala yang mungkin muncul meliputi ketidaknyamanan perut, mual, penurunan berat badan, dan diare.
Meskipun Taeniasis sering dianggap remeh karena jarang menyebabkan kematian dan gejalanya mirip dengan masalah pencernaan biasa, sebenarnya penyakit ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan.
Selain berpotensi merusak usus, cacing pita juga dapat mengambil beberapa nutrisi penting seperti vitamin B-12 dari tubuh, yang dapat menyebabkan defisiensi gizi. Cacing pita juga bisa menyebar ke sistem saraf, mengakibatkan gangguan saraf, dan bahkan masalah serius seperti gangguan otak dan epilepsi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
Cara menghindari dua dampak negatif dari mengonsumsi daging mentah seperti yang disebutkan di atas, penting untuk selalu memperhatikan tingkat kematangan makanan yang akan dikonsumsi.
Ini tidak berarti Anda harus sepenuhnya menghindari sushi atau sashimi, namun sebaiknya membatasi konsumsi makanan tersebut, setidaknya tidak lebih dari sekali seminggu.
Selain itu, sebaiknya hindari jenis ikan laut tertentu yang memiliki potensi mengandung kadar merkuri tinggi, seperti ikan hiu, swordfish, king mackerel, tilefish, dan albacore tuna.
Penulis: Arkan Pradipta
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.