Sonora.ID - Karakteristik dan contoh historiografi kolonial umumnya dipelajari oleh siswa yang duduk di bangku kelas 10 SMA/Sederajat.
Historiografi kolonial merupakan salah satu jenis histiografi. Namun, apa itu historiografi?
Historiografi adalah ilmu yang mempelajari metode penggambaran atu penulisan sejarah baik berupa asal-usul, riwayat, atau peristiwa, demikian dinukil pengertiannya dari buku Sekapur Siri Filologi Indonesia.
Sementara itu, historiografi kolonial dapat kita artikan sebagai sejarah yang ditulis oleh bangsa kolonial seperti Belanda pada masa kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.
Baca Juga: Contoh Historiografi Tradisional beserta Pengertian dan Ciri-Ciri
Karateristik Historiografi Kolonial
Masih bersumber dari buku yang sama, karakteristik historiografi kolonial dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Belandasentrisme atau Neerlando Sentrismus: Sejarah Indonesia ditulis dari perspektif kepentingan orang Belanda yang berkuasa di Nusantara Indonesia pada saat itu.
2) Eropasentrisme: Ditulis dari sudut pandang, budaya, atau kepentingan orang Belanda yang mencerminkan budaya dan kepentingan Eropa pada umumnya.
3) Mitologisasi: Banyak peristiwa yang tidak didasarkan pada fakta sebenarnya, dengan cenderung menciptakan mitos tentang dominasi kolonial, seperti menyebut perang kolonial sebagai usaha pasifikasi, meskipun sebenarnya ada perlawanan masyarakat dan budayanya.
4) Ahistoris: Orang Belanda diidealisis dalam historiografi kolonial, sedangkan peran rakyat pribumi diabaikan atau disederhanakan dalam sejarah kolonial.
5) Diskriminatif: Sejarawan kolonial sering menganggap rakyat pribumi sebagai faktor non-penting dalam sejarah, menciptakan sudut pandang yang merendahkan mereka.
Baca Juga: Pengertian Historiografi dan Jenisnya dalam Ilmu Sejarah
Sejumlah contoh karya historiografi kolonial di antaranya:
Itulah tadi karakteristik dan contoh historiografi kolonial. Semoga bisa membantumu belajar!