Banyak yang menganggap bahwa bermain pasir membawa dampak negatif bagi anak.
Padahal, tidak selamanya bermain pasir berarti buruk bagi anak. Hal itu dikarenakan pasir dapat mengembangkan tiga kemampuan anak, yaitu fisik, kognitif, dan sosial emosi.
Anak bisa mempelajari konsep kering, basah, lembut, dan kasar hanya berdasarkan dari permainan pasir.
Walaupun demikian, saat anak sedang bermain pasir, alangkah lebih baiknya harus dengan pengawasan orang tua.
3. Bermain Plastisin
Plastisin sering kali digunakan sebagai bagian dari komponen permainan sensorik anak.
Dengan bermain plastisin, anak bisa meremas, meregangkan, mencubit, atau menggulung plastisin agar membentuk beragam bentuk.
Selain tu, plastisin ini juga bisa bertekstur lengket atau dapat memiliki bau yang berbeda yang bisa ditujukan kepada anak dengan kepekaan sensorik atau sentuhan.
4. Bermain Beras
Beras juga bisa digunakan untuk melatih sensorik dan motorik anak-anak.
Cara adalah dengan membagi beras ke dalam dua mangkuk plastic dan siapkan mangkuk kosong lainnya.
Beri anak pinset kecil yang akan digunakan untuk memindahkan butir-butir beras ke dalam mangkuk kosong.
Jika anak merasa kesulitan dalam memindahkan butir beras, orang tua bisa memulai permainan ini dengan sereal atau manik-manik warna-warni.
Berikut adalah 4 contoh jenis permainan yang bisa melatih sensorik dan motorik anak-anak yang perlu diajarkan sejak dini.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Perlukah Bedakan Mainan Anak Laki-laki dan Perempuan? Ini Penjelasannya
Penulis: Naila Suci