Progres Bendungan Pamukkulu Capai 80 Persen, Pembebasan Lahan Terselesaikan

16 Oktober 2023 11:37 WIB
Pj Gubernur Sulsel bersama Kepala Balai BBWS Pompengan Jeneberang dan jajarannya meninjau progres Bendungan Pamukkulu
Pj Gubernur Sulsel bersama Kepala Balai BBWS Pompengan Jeneberang dan jajarannya meninjau progres Bendungan Pamukkulu ( Dok Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Progres pembangunan Bendungan Pamukkulu yang terletak di Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, telah mencapai 80 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Balai BBWS Pompengan Jeneberang, Jaya Sukarno, saat mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin meninjau bendungan tersebut, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Ia mengungkapkan, pembangunan Bendungan Pamukkulu sedikit terlambat karena menggunakan pengerukan beton.

Berbeda dengan bendungan lain di Pulau Jawa. "Ini bendungan beda dengan yang di Jawa, kita ini pakai beton, di Jawa itu rata saja. Mereka lebih ke urukan batu saja," jelasnya.

Jaya Sukarno juga menjelaskan, proyek ini sempat terhenti, karena masalah pembebasan lahan.

Akan tetapi, permasalahan tersebut sudah terselesaikan. "Sejauh ini, sudah tidak ada kendala, semua berjalan sesuai dengan perencanaan," ucap Jaya.

Adapun progres 80 persen Bendungan Pammukulu meliputi dua paket pengerjaan. Rencananya, bendungan yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) ini nantinya akan diresmikan Presiden Joko Widodo.

Di sisi lain, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendorong pemanfaatan lahan tidur di sekitar Bendungan Pamukkulu.

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Pamukkulu Berlanjut, Progresnya Capai 30 Persen

Bendungan Pamukkulu memiliki daya tampung 77 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan 460 hektare. Bendungan ini juga termasuk tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD).

"Banyak kan lahan tidur disini. Jadi kalau saya penghijauan harus tanam yang berbuah. Rambutan, duren, nangka madu, cabai, tomat dan tanaman lainnya yang berbuah," ungkap Bahtiar.

Olehnya, ia meminta masyarakat sekitar bendungan bisa memanfaatkan lahan tidur dengan menanam pohon yang berbuah dan dapat menjadi pendapatan baru bagi masyarakat.

"Maksud saya begitu, kita bisa hitung lahan tidur ini, bisa kita apakan ini lahan kosong ini, supaya bendungannya berbeda dengan bendungan di provinsi lain. Kita harus meyakinkan, kita dapat apa lagi dari sumber air ini, kita mau budidaya apa. Yang penting ada nilai tambah," ujarnya.

Tanaman nangka madu Thailand, menurut Bahtiar, cocok ditanam di sekitar Bendungan Pammukkulu, serta memiliki hasil menjanjikan.

Per satu hektar bisa menghasilkan puluhan sampai ratusan juta tiap panennya. "Nangka madu itu bisa ratusan juta kalau per satu hektar hasilnya," lanjutnya.

Sejauh ini, penggunaan lahan tidur milik kehutanan diperbolehkan untuk ditanami. Yang dilarang, masyarakat menjadikan lahan tersebut sebagai hak milik.

"Sepanjang tidak mengubah status lahan dari kehutanan menjadi lahan pribadi tidak masalah. Kalau hanya mengunakan itu tidak masalah," katanya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm