Selain itu, Joko juga menambahkan bahwa sumber dananya bisa didapatkan dari hasil kolaborasi antara Pemkab, Pemprov, dan juga Pusat.
Joko juga berharap akan ada Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat atau juga bantuan dari provinsi.
“Dananya diperkirakan sebanyak RP 50 Miliar. Nanti bdana bisa didapatkan dari kolaborasi antara pemkab, pemprov, dan juga pusat. Semoga saja ada DAK dari provinsi dan pusat,” jelasnya.
Sembari menunggu pembangunan jangka panjang Pasar Slogohimo, pemerintah akan melakukan pembangunan jangka pendek, yaitu dengan membangun pasar darurat.
Pembangunan pasar darurat ini diharapkan bisa membantu para pedagang agar bisa kembali melakukan aktivitas mereka.
Pasar darurat ini direncanakan akan dibangun di halaman pasar Slogohimo.
Joko berpendapat bahwa dengan kesepakatan pembangunan pasar darurat di halaman pasar, segala sesuatunya harus disesuaikan, baik kapasitas dan juga luas pasarnya.
Joko Sutopo mengatakan bahwa pengerjaan pasar darurat ini sudah dimulai dirancang.
Diperkirakan bahwa pembangunan pasar darurat ini akan memakan waktu kurang lebih 1 bulan.
Joko menyebutkan bahwa perkiraan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 600 hingga Rp 700 juta.
“Anggarannya sekitar Rp 600 hingga Rp 700 juta,” sebutnya.
Dengan adanya pasar darurat ini, Joko Sutopo memastikan tidak aka nada retribusi kepada para pedagang saat berjualan di tempat ini.
Penulis: Naila Suci
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Peringati Hari Oeang, DJP Jateng II Surakarta Adakan Festival Masak