Banjar, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bersiap menghadapi perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024.
Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan IKN, Pemprov Kalsel bersiap menjadi pemasok utama kebutuhan pangan bagi warga IKN.
Hal itu diungkapkan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor di sela-sela panen raya di Desa Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, pada Senin (16/10).
Menurutnya, salah satu fokus yang saat ini serius digarap Pemprov Kalsel adalah sektor pertanian, utamanya produksi beras.
Diakuinya, akan banyak permintaan pasokan pangan ke Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan ribuan warga baru IKN.
Untuk itu, ia meminta kepada petani untuk menggarap lahan pertanian yang masih tidur, agar produksi makin berlimpah.
"Kalau ada sawah yang belum tergarap harus dimaksimalkan," pinta gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Untuk membuka lahan pertanian baru, Paman Birin memerintahkan kepada jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel untuk membantu petani, baik dari penyediaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) maupun bibit tanaman.
"Apa pun bentuknya apakah alat, bibit dan lain sebagainya silahkan dibantu petani," pintanya.
Baca Juga: Tandatangani Petisi Online, Awak Media di Kalsel Didorong Hadirkan Ruang Digital yang Sehat
Terlepas dari pembukaan lahan baru, hasil pertanian setiap tahunnya menurut Paman Birin telah melebihi kebutuhan seluruh warga Kalsel, sehingga sisanya dapat disuplai ke provinsi tetangga.
"Bisa penuhi kebutuhan pokok masyarakat banua kalsel," jelasnya lagi.
Ia berharap, musim kemarau ini segera berakhir, agar hasil pertanian di Kalsel semakin maksimal.
"Walaupun di musim kemarau kita masih bisa panen," imbuhnya.
Menindaklanjuti arahan Paman Birin, Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman meminta kepada Dinas Pertanian Kabupaten Banjar untuk memaksimalkan lahan pertanian di kedua sisi jalan Martapura Lama yang belum tergarap maksimal.
Potensinya menurut Syamsir cukup besar, karena saat ini masih tersedia air untuk proses tanam ulang di musim kemarau.
"Jadi dinas pertanian setempat untuk bisa membantu petani, kalau tidak ada alat pinjam ke provinsi," pinta Syamsir.
Pemanfaatan lahan tidur itu menurut Syamsir akan sangat membantu dalam mengejar produksi padi seluas 1.894 hektar pada tahun ini.
"Di Kabupaten Banjar yang tergarap baru 354 hektar," ucapnya.
Di sisi lain ia menuturkan bahwa sampai dengan pertengahan Oktober ini, produksi padi di Kalsel telah mencapai 850 ribu ton, dari target 1,1 juta ton gabah kering giling.
Hasil itu menurut Syamsir sudah jauh lebih besar dari rata-rata kebutuhan warga Kalsel yang hanya mencapai 450 ribu ton padi setiap tahun.
"Sampai akhir tahun kita masih optimis target produksi dapat tercapai," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Akses Baru Bagi Jemaah Haul Guru Sekumpul, Jembatang Bahandang Hubungkan Kabupaten Batola dan Banjar