Sonora.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan adanya temuan satu kasus cacar monyet (monkeypox) di DKI Jakarta.
Kasus ini ditemukan pada seorang laki-laki berusia 26 tahun melalui laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
"Iya (ditemukan) laporan dari Dinkes DKI. Diderita oleh laki-laki usia 26 tahun, tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Kompas.com.
Penderita cacar monyet itu mengalami gejala demam dan lesi di kulit.
Kini dirawat di rumah sakit.
"Pasien dirawat, kondisinya baik tetapi memang ada demam dan lesi seperti keropeng, papula, vesikel lesi seperti cacar yang cukup banyak," jelasnya.
Pihak Kemenkes memerintahkan Dinkes DKI Jakarta untuk melakukan tracing.
Kini sudah ada 6-7 orang yang diperiksa karena temuan kasus ini.
Dengan demikian, total ada 2 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia.
Sebelumnya kasus cacar monyet pertama dikonfirmasi pada Agustus 2022 lalu setelah perjalanan dari luar negeri dilakukan.
Mengenal Cacar Monyet
Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Penyakit ini ditemukan pertama kali ditemukan pada tahun 1958.
Namun kasus yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Sejak itu, kasus ini tersebar ke beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
Beberapa gejala cacar monyet yang perlu diwaspadai yaitu:
Antara1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah demam, penderita cacar monyet akan mengalami ruam, dimulai dari wajah sampai kemudian menyebar ke bagian lainnya.
Kondisi ini akan terjadi antara 2-4 minggu.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News