"Sehingga peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh perempuan," tuturnya.
Selain itu, literasi keuangan juga untuk melindungi peempuan dari tawaran investasi atau arisan yang bodong.
Di mana saat ini marak sistem arisan menurun, yang mengharuskan mencari anggota lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Sistem tersebut sudah banyak menelan korban karena penipuan yang dilakukan bandar utama yang sulit dilacak.
Belum lagi masifnya promosi pinjaman online yang mengiming-imingi talangan dana hingga puluhan juta dan bunga rendah.
Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, menunjukkan bahwa pada tahun tersebut, literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Yakni 50,33 persen pada tahun 2022 atau naik 36,13 persen dari tahun 2019. Sementara indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 49,05 persen.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Puluhan Kejadian Dalam Sehari! Banjarmasin Dilanda Cuaca Ekstrem