Sonora.ID – Industri kecantikan terus berkembang pesat, dan teknologi serta metode terbaru selalu muncul untuk membantu menjaga kulit tetap muda dan cantik.
Dua prosedur populer dalam dunia kecantikan adalah filler dan Botox.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam cara kerjanya, bahan yang digunakan, serta hasil yang dihasilkan.
Dalam artikel ini, kita akan membedah perbedaan antara filler dan Botox.
Filler: Menambah Volume Kulit
Filler adalah jenis prosedur kecantikan yang dirancang untuk menambah volume pada area tertentu di wajah atau tubuh.
Filler biasanya digunakan untuk mengatasi keriput, garis halus, serta kehilangan volume pada wajah dan bibir. Berikut adalah beberapa poin penting tentang filler:
Bahan Dasar: Filler umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti asam hyaluronic, kolagen, atau lemak pasien sendiri.
Asam hyaluronic adalah bahan yang paling umum digunakan dalam filler modern karena sifatnya yang alami dan aman.
Cara Kerja: Filler diinjeksikan langsung ke area yang membutuhkan volume tambahan. Ini mengisi ruang di bawah kulit dan mengangkat kulit, menghasilkan efek menggelembung yang membuat keriput dan garis halus terlihat kurang jelas.
Baca Juga: 10 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari untuk Kesehatan dan Kecantikan!
Efek Sementara: Hasil dari filler biasanya bersifat sementara, berlangsung antara 6 bulan hingga 2 tahun tergantung pada jenis filler yang digunakan dan bagaimana tubuh meresponnya.
Penggunaan Umum: Filler digunakan untuk mengatasi masalah seperti bibir tipis, cekung di bawah mata, dan mengembalikan volume yang hilang di pipi atau dagu.
Botox: Menghaluskan Garis-Garis Wajah
Botox, singkatan dari botulinum toxin, adalah prosedur kosmetik yang diformulasikan untuk mengurangi garis-garis wajah yang disebabkan oleh kontraksi otot.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang Botox:
Bahan Dasar: Botox adalah neurotoksin yang diencerkan yang diinjeksikan ke otot-otot tertentu di wajah.
Ini memblokir sinyal saraf yang mengendalikan kontraksi otot, sehingga mengurangi gerakan otot yang menyebabkan keriput.
Cara Kerja: Botox bekerja dengan merelaksasi otot-otot yang berkontraksi berlebihan dan menyebabkan garis-garis ekspresi seperti kerutan di dahi atau kerutan di sekitar mata.
Efek Sementara: Efek Botox biasanya berlangsung sekitar 3-6 bulan, dan kemudian perlu diulang untuk mempertahankan hasilnya.
Penggunaan Umum: Botox sering digunakan untuk mengatasi garis-garis ekspresi seperti kerutan di dahi, "kaki burung" di sekitar mata, dan garis marionette di sekitar mulut.
Perbedaan Utama
Bahan Dasar: Perbedaan paling mencolok adalah bahan dasar yang digunakan. Filler menggunakan bahan yang mengisi ruang di bawah kulit, sementara Botox menggunakan neurotoksin untuk merelaksasi otot.
Tujuan Utama: Filler bertujuan untuk menambah volume dan menggelembungkan area tertentu, sementara Botox bertujuan untuk mengurangi gerakan otot yang menyebabkan garis-garis ekspresi.
Hasil yang Diharapkan: Filler memberikan volume tambahan dan mengisi kerutan, sementara Botox menghaluskan garis-garis wajah dengan mengurangi kontraksi otot.
Kombinasi: Kadang-kadang, dokter kulit dapat merekomendasikan penggunaan filler dan Botox bersama-sama untuk mencapai hasil yang optimal.
Baik filler maupun Botox adalah alat yang efektif untuk mengatasi tanda-tanda penuaan pada kulit wajah.
Pilihan antara keduanya tergantung pada masalah kulit yang ingin Anda selesaikan dan preferensi pribadi Anda.
Penting untuk berkonsultasi dengan seorang profesional medis yang berpengalaman dalam prosedur kecantikan sebelum membuat keputusan, karena setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda.
Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat menjaga kulit Anda tetap segar dan muda sesuai keinginan Anda.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Manfaat Masker Pisang untuk Kecantikan Kulit dan Cara Membuatnya