Sonora.ID - Cerita Malim Deman tersebar di seluruh kawasan Nusantara dan masih hidup dalam kesusastraan Melayu sampai saat ini.
Hikayat Malim Deman sendiri merupakan hikayat yang berasal dari sastra Melayu klasik dan memiliki fungsi keindahan yang dominan sebagai cerita pelipur lara.
Hikayat ini menceritakan tentang seorang laki-laki bumi yang memperistri seorang bidadari karena mencuri pakaian atau sayap terbang milik bidadari tersebut.
Berikut ini kami sajikan paparan sinopsis cerita hikayat Malim Deman lengkap dengan unsur dan nilai-nilainya, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Sinopsis Hikayat Panji Semirang: Disertai Unsur dan Nilai-nilainya
Contoh Hikayat Malim Deman
Hikayat Malim Deman
Malim Deman adalah putra raja dari Bandar Muar yang sangat bijaksana, lagi sangat elok rupanya. Setelah besar, Malim Deman bermimpi seorang wali Allah menyuruhnya pergi ke rumah nenek Kebayan untuk mendapatkan Putri Bungsu dari kayangan sebagai istrinya.
Dengan pengiring yang banyak, pergilah Malim Deman ke rumah nenek Kebayan. Dalam perjalanan, pengiring Malim Deman satu demi satu mati. Akhirnya sampailah ia ke rumah nenek Kebayan.
Dengan bantuan nenek Kebayan juga, ia berhasil mencuri baju layang Putri Bungsu, sehingga Putri Bungsu tidak dapat kembali ke kayangan. Nenek Kebayan lalu mengawinkan mereka.
Selang beberapa lama, mereka pun kembali ke Bandar Muar. Jamuan makan besar- besaran lalu diadakan. Malim Deman juga ditabalkan menjadi raja.
Tidak lama kemudian ayahanda Malim Deman pun gering, lalu mangkat. Sejak kematian ayahanda, Malim Deman pun lalai memerintah negeri. Setiap hari ia hanya asyik menyabung ayam saja.
Dalam keadaan yang demikian, Putri Bungsu pun melahirkan seorang anak yang diberi nama Malim Dewana. Arkian Malim Dewana besarlah, tapi Malim Deman tetap tidak mau kembali ke istana melihat putranya.
Putri Bungsu sangat masygul hatinya. Kebetulan pula ia menemukan kembali baju layangnya. Maka ia pun terbang kembali ke kayangan dengan anaknya Malim Dewana.
Sepeninggal Putri Bungsu, barulah Malim Deman menyesal. Tujuh hari tujuh malam ia tidak tidur, tidak makan, leka dengan menangis saja. Akhirnya ia berazam pergi mendapatkan istri dan anaknya kembali.
Dengan susah payah, sampailah ia ke rumah nenek Kebayan dan bertanya di mana bisa diperoleh burung borak yang dapat membawanya ke kayangan.
Dengan bantuan nenek Kebayan, tahulah ia bahwa Putri Terus Mata ada menyimpan burung borak. Raja jin bersedia meminjamkan burung borak pada Malim Deman dengan syarat bahwa Malim Deman harus kawin dengan anak perempuannya, yaitu Putri Terus Mata. Malim Deman menyanggupi hal ini.
Sesampai di kayangan didapatinya Putri Bungsu akan dikawinkan dengan Mambang Molek. Malim Deman mengalahkan Mambang Molek dalam menyabung ayam. Maka timbullah pertikaman antara keduanya.
Mambang Molek terbunuh. Demikian juga saudara- saudaranya. Sekali lagi Malim Deman dikawinkan dengan Putri Bungsu.
Selang beberapa lama, Malim Deman sekeluarga pun turun ke dunia kembali. Perkawinan dengan Putri Terus Mata lalu diadakan.
Hatta Malim Deman pun menjadi seorang raja yang sangat bijaksana lagi gagah berani. Dan baginda ketiga laki istri juga sangat sayang kepada putranya.
Unsur dan Nilai Hikayat Malim Deman
Unsur Intrinsik Hikayat Malim Deman
Tema: perjuangan seorang raja yang ingin mempertahankan keluarganya.
Penokohan
Latar:
Alur: Maju
Sudut Pandang: Menggunakan Sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Amanat:
Nilai/Unsur Ekstrinsik Hikayat Malim Deman
Demikianlah paparan mengenai contoh cerita hikayat Malim Deman yang singkat, pendek lengkap dengan unsur intrinsik serta ekstrinsik atau nilai-nilainya.
Baca Juga: Contoh Hikayat Indera Bangsawan Lengkap dengan Unsur dan Nilai
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.