Sonora.ID - Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bumbu dapur yang dicintai masyarakat karena menguatkan rasa masakan.
Namun, bahan yang biasa disebut micin itu menuai kontroversi karena efek sampingnya bagi tubuh yang dianggap negatif.
Bumbu MSG berasal dari asam glutamat, sejenis protein yang banyak terdapat pada berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran. Diproduksi melalui proses fermentasi dan menghadirkan rasa gurih pada masakan.
Lalu mengapa MSG kontroversial? Karena mengandung bentuk asam glutamat yang terisolasi dan sangat pekat, asam ini diproses dengan sangat berbeda di dalam tubuh dan dapat meningkatkan kadar glutamat dalam darah dengan sangat cepat.
Hal ini diyakini dapat menyebabkan daftar panjang potensi efek samping, dengan penelitian yang menghubungkan kelebihan konsumsi MSG dengan segala hal mulai dari serangan asma hingga sindrom metabolik dan seterusnya.
Baca Juga: 3 Efek Positif Micin, Dokter: Lebih Baik daripada Garam! Kok Bisa?
Melansir Banner Health, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan pengatur makanan lainnya di seluruh dunia telah membantah dan menghilangkan klaim tersebut, namun stigma terhadap MSG terus berlanjut.
MSG telah banyak diteliti potensi penggunaannya dalam makanan rendah sodium. Sedangkan NaCl, juga dikenal sebagai garam meja, secara langsung menambahkan natrium ke dalam makanan Anda, menambahkan MSG akan meningkatkan cita rasa makanan tanpa banyak tambahan natrium.
1. Pengganti garam
Kamu bisa menggantikan garam dengan MSG dalam masakan. Pasalnya, MSG memiliki rasa umami yang dapat mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan yang terlalu asin.
Micin atau vetsin memiliki kemampuan untuk mengurangi kadar natrium tanpa mengorbankan rasa makanan.
Karena itu, menggunakan penyedap rasa ini dapat mengurangi konsumsi natrium dalam hidangan.
2. Penyedap rasa
MSG dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan rasa makanan berkat sifat umaminya yang terdapat dalam MSG. Adapun, sifat umami ini merangsang produksi saliva, membuat mulut menjadi lebih berair.
Selain itu, sensasi rasa umami dari MSG juga meningkatkan sensasi rasa dalam makanan. Dengan demikian, makanan yang kamu nikmati akan menjadi lebih lezat
3. Meningkatkan rasa kenyang
MSG dapat menjadi penambah rasa yang kuat di berbagai makanan. Tidak hanya membuat makanan lebih menggugah selera, tetapi juga membantu seseorang merasa lebih kenyang.
4. Menambah nafsu makan
Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas makanan dan nafsu makan sehingga berisiko memicu malnutrisi pada lansia.
Penambahan MSG pada makanan dapat membantu meningkatkan sensasi rasa serta aliran saliva untuk memudahkan mengunyah dan menelan makanan. Bahkan, penggunaan garam kerap tergantikan oleh MSG.
5. Sumber energi
Salah satu manfaat MSG lainnya adalah sumber energi. Sebab, usus dapat menguraikan MSG menjadi sumber energi.
Baik melalui perubahan menjadi asam amino lainnya atau yang tubuh gunakan dalam pembentukan senyawa bioaktif. Karena itu, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, seseorang mungkin merasa lebih berenergi.