Pontianak, Sonora.ID – Bank Indonesia mendukung penuh Program GNPIP Kalimantan Barat yaitu kegiatan “Pelatihan Produktivitas Padi untuk Ketahanan Pangan” di Kabupaten Kubu Raya, Kamis (19/10/2023).
Sejalan dengan target inflasi tahun 2023 sebesar 3±1%, realisasi Provinsi Kalimantan Barat per September 2023 masih dalam kategori on track sebesar 0.08%(mtm), 1.30%(ytd), dan 2.26%(yoy), masih di bawah realisasi inflasi nasional sebesar 1.63%(ytd).
“Realisasi tertinggi penyumbang inflasi di Kalimantan Barat adalah sektor makanan dan minuman, khususnya pada komoditas beras, “ ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari dalam sambutannya.
Inflasi beras di Kalimantan Barat pada September 2023 mencapai 3.13%(mtm), 9.55%(ytd) dan 10.86%(yoy).
Dengan andil inflasi komoditas beras Bulan September 2023 sebesar 0.12%(mtm), 0.34%(ytd) dan 0.38%(yoy).
Anggini menyampaikan kondisi ini masih dibayangi dengan global uncertainty dan fenomena alam seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan, ketersediaan supply komoditas pangan dunia terganggu, dan bahkan beberapa negara telah membatasi ekspor untuk menjaga pasokan pangan.
Indonesia sebagai salah satu negara yang juga terdampak karna masih bergantung pada supply komoditas luar negeri dan akan mengakibatkan potensi kenaikan harga secara nasional dan khususnya Kalimantan Barat.
Sebagai bentuk komitmen dalam pengendalian inflasi daerah, khususnya pada aspek pangan strategis serta mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integrative, massive, sustainable, dan berdampak nasional, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) bersinergi melalui Ultimate Flaghip Event yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, yang telah kita hadiri bersama Opening Ceremony GNPIP pada 20 Agustus 2023 lalu.
Upaya yang telah dilakukan untuk pengendalian inflasi pangan Kalimantan Barat diantaranya:
Baca Juga: Tunjukkan Keprihatinan, Ketua DMI Pontianak Ajak Seluruh Masjid Doakan Rakyat Palestina
Kemudian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat juga mendukung proses pasca panen klaster pangan, terutama komoditas beras, dalam upaya optimalisasi dan menyederhanakan supply chain komoditas beras di Kalimantan Barat.
“Salah satunya dengan Digital Farming sisi hilir dengan memfasilitasi gapoktan dengan platform digital untuk menjaga keterjangkauan harga pasar dan kesejahteraan harga beli petani,” tuturnya.
Pada hari ini, agenda akan berfokus pada penandatanganan nota kesepahaman antara Gapoktan Merak Mandiri dan PT Topindo Niaga Nusantara subusaha Topindoku sebagai bentuk kerjasama pemasaran produk pertanian atau digital farming di sisi hilir.
Dilanjutkan dengan penyerahan PSBI berupa alsintan dan saprotan kepada Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu juga sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dalam pengembangan klaster pangan.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mengajak seluruh anggota Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu untuk mengikuti pelatihan metode tanam yang akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari 19–20 Oktober 2023.
Pada kesempatan yang baik ini, kami juga ingin secara langsung mengucapkan selamat kepada Provinsi Kalimantan Barat yang masuk menjadi Nominasi TPID Berkinerja Terbaik Kawasan Kalimantan tahun 2022.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Dirjen HAM Kemenkumham RI Kunjungi Lapas Kelas IIA Pontianak