Banjarmasin, Sonora.ID - Aksi sekelompok anak muda yang melakukan penyerangan terhadap warga dan sempat viral di sosial media (sosmed), turut menjadi atensi jajaran Pemko Banjarmasin.
Melalui jajaran Satpol PP Banjarmasin, berjanji bakal lebih mengintensifkan pengawasan ke sejumlah kawasan.
Utamanya di fasilitas umum (fasum) milik Pemko.
"Kami siap berkoordinasi dengan kepolisian. Baik secara mandiri ke beberapa titik," ucap Ahmad Muzaiyin, Kasatpol PP Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin di Balai Kota, Selasa (24/10).
Terlebih menurutnya dalam menyikapi laporan masyarakat.
Maka pihaknya, akan langsung menindaklanjuti laporan tersebut.
Baca Juga: Keputusan Relokasi PKL di Jalan Anang Adenansi Dirapatkan Rabu
"Dengan adanya kejadian itu, kita juga sudah menerima arahan dari pimpinan (Wali Kota) untuk melakukan patroli secara rutin," tambahnya.
Ia tak menampik, sejauh ini jajarannya sering kali mendapati oknum warga yang mabuk-mabukan dan langsung diamankan ke kantor Pol PP di jalan K.S Tubun, Banjarmasin Selatan.
Sementara terkait kemunculan geng motor akhir-akhir ini, pihaknya perlu berkoordinasi dengan jajaran TNI Polri untuk penertiban.
"Karena masuk ranah tindak pidana. Untuk antisipasi dan pencegahannya kita lakukan patroli bersama," pungkasnya.
Baca Juga: Bangunan Liar RPH Basirih Dirobohkan, Disterilkan untuk Revitalisasi
"Kita juga mengapresiasi jajaran Polresta Banjarmasin yang berhasil menjaring para pelaku," tutup Muzaiyin.
Diketahui, sedikitnya sudah ads 10 pelaku penyerangan yang berhasil diamankan jajaran Polresta Banjarmasin.
Aksi sekelompok anak muda dengan senjata tajam itu sempat viral, namun berhasil diamankan kurang dari 24 jam di lokasi yang berbeda-beda.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Thomas Affrian mengungkapkan, dari 10 pelaku yang diamankan terdiri dari 9 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Selain itu, pihaknya juga turut mengamankan beberapa barang bukti. Seperti identitas para anggota kelompok, senjata tajam dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku.
"Indikasi geng motor atau gangster, kami belum dapat memastikan dan tidak ingin menyalahkan kelompok tertentu. Kita juga masih melakukan pengembangan terhadap motif penyerangan," pungkasnya.
Baca Juga: Satpol PP Tertibkan 25.899 Lembar APK, Jakarta Timur dan Selatan Paling Banyak