Luwu, Sonora.ID - Komoditas kakao merupakan salah satu komoditas pertanian yang terus di kembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
Tidak hanya kakao, komoditas ruminansia seperti sapi dan kambing juga menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Luwu.
Karena itu secara khusus, Karantina Makassar bersama Komisi IV DPR RI belum lama ini menggelar bimbingan teknis untuk memberikan edukasi kepada petani kakao dan peternak sapi di Kabupaten Luwu.
Petani dan peternak tersebut berasal dari dua desa yakni Desa Salupao dan Desa Awo Gading, Kabupaten Luwu.
Anggota DPR RI Komisi IV, Muhammad Dhevy Bijak dalam sambutannya mengatakan, bimtek dilaksanakan sebagai wujud sinergi pihaknya dengan Karantina Makassar.
Baca Juga: Pasca Kekeringan, Makmur Marbun Khawatir Petani Beralih Fungsi
Terlebih Komisi IV, kata dia, selalu mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di bidang Pertanian.
“Selain sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan juga menguntungkan dan menghasilkan nilai ekonomis bagi peternak. Untuk keberlanjutan usaha ternak sapi dan kambing di perlukan pengawasan, pecegahan atau pemetaan suatu daerah wabah menjadi penting sebagai fungsi awal mencegah masuk dan tersebarnya penyakit pada ternak sapi dan kambing,”ujar Dhevy.
Lebih lanjut, Dhevy, berharap kegiatan ini dapat mendorong para petani untuk dapat melakukan ekspor, utamanya untuk komoditi kakao. Dengan demikian, dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kakao dan masyarakat.
Baca Juga: Membuat Cokelat Tanpa Kakao, Seperti Apa? Memang Bisa?
Sementara itu, Kepala Karantina Makassar, Lutfie Natsir, menyebut, produk kakao merupakan salah satu komoditi unggulan Sulsel yang bernilai ekonomi tinggi. Baik bagi petani maupun eksportir.
Sementara untuk ternak Ruminansia didominasi oleh sapi dan kambing.
"Bimtek ini perlu dimanfaatkan dengan baik di masyarakat Luwu. Karena dapat mengedukasi masyarakat untuk mengeksplore lagi komoditas pertanian di Kabupaten Luwu khususnya kakao dan potensi ternak ruminansia khususnya sapi yang dapat mereka kembangkan," jelas Lutfie.
Ia menambahkan, berdasarkan data Karantina Makassar, komoditas ekspor unggulan pertanian sub sektor pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan sepanjang tahun 2022 yaitu 1,7 triliun dan di tahun 2023 pada priode bulan Januari hingga Oktober yaitu 1,2 triliun. Diharapkan pencapaian tersebut semakin meningkat di akhir tahun.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Wabup Kukar Berikan Bantuan ke Petani