Bertema Peradaban Sangiran, Festival Jerami Purba Digelar Di Sragen

30 Oktober 2023 15:19 WIB
Proses pembuatan replica hewan raksasa dari jerami
Proses pembuatan replica hewan raksasa dari jerami ( Tribun Solo)

Solo, Sonora.ID – Pada Sabtu (28/10/2023) digelar sebuah festival jerami purba yang digelar oleh warga Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, kabupaten Sragen.

Dalam festival tersebut, warga Desa Krikilan beramai-ramai membuat replika hewan hingga manusia purba.

Replika yang dibuat warga tersebut kemudian akan diangkut dengan mobil pikab dan dikirab keliling desa.

Jenis-jenis replika hewan purba yang dikirab juga sangat beragam, mulai dari hewan laut, rusa, hingga gajah purba, selain itu juga ada manusia purba.

Replika hewan purba yang dikirabkan di Festival Jerami Purba memiliki ukuran yang cukup besar dan dikirab keliling antar desa sejauh 10 kilometer.

Baca Juga: Musim Hujan Belum Rata di Solo Raya, Warga Sragen Masih Krisis Air

Salah satu replika hewan yang menjadi pusat perhatian masyarakat adalah mamut raksasa yang dibuat dari jerami.

Aris Rustyoko, Ketua panitia Festival Jerami Purba Sangiran mengatakan bahwa festival kali ini digelar untuk pertama kali.

Di Festival ini total ada 22 patung replika hewan purba yang dibuat oleh total 22 RT yang ada di Desa Krikilan.

Aris mengatakan bahwa Festival Jerami Purba ini memilih membawakan tema pradaban Sangiran, maka kita tampilkan dalam bentuk festival jerami. Total ada 22 RT yang ada di Desa Krikilan.

Aris menjelaskan bahwa masing-masing dari 22 RT tersebut membuat masing-masing satu objek hewan purba yang pernah tinggal di kawasan Sangiran.

“Jadi 22 RT itu membuat masing-masing satu objek hewan purba yang pernah tinggal di kawasan Sangiran,” jelasnya.

Di Festival Jerami Purba tersebut, selain menampilkan replika peradaban purbakala di kawasan Sangiran, masing-masing replika juga disertai papan berisi informasi penjelasan hewan purba yang dimaksud.

Pada masing-masing replika juga terdapat barcode yang dipasang agar bisa discan oleh pengunjung melalui ponsel masing-masing.

Alasan warga memilih jerami adalah sebagai bentuk rasa syukur warga Desa Krikilan setelah mengalami masa panen.

“Kegiatan ini ada kaitannya dengan ketahanan pangan, ini wujud syukur daripada warga masyarakat Desa Krikilan setelah panen. Ini wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.

Festival tersebu disambut antusias masyarakat, di mana juga banyak anak-anak sekolah datang untuk melihat replika manusia purba tersebut.

Penulis: Naila Suci

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm