“Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup,”ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya.
2. Menimbulkan alergi
Tidur menggunakan kipas angin menyala bisa mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar.
Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung berair, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan, Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin.
3. Dehidrasi dan hipotermi
Kondisi ini dapat terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40 derajat Celcius).
Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
4. Mata dan kulit kering
Efek kebiasaan tidur menggunakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit kering.
Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya.
Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.
5. Nyeri otot dan pegal linu
Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.
Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.
6. Bell’s Palsy
Udara dingin yang dihasilkan kipas angin bisa menimbulkan risiko bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah.
“Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu.
Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,”pungkasnya.
Baca Juga: Tidak Perlu Dibongkar, Membersihkan Debu Kipas Angin Bisa Dilakukan Cukup dengan Pasir atau Garam