Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Dampak Berbahaya Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman".
Kipas angin menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk melepaskan gerah.
Selain lebih simple kipas angin juga cenderung lebih murah dan hemat daya.
Sebab, dibandingkan AC konsumsi daya listrik kipas angin jauh lebih sedikit.
Namun tahukah Anda bahwa menggunakan kipas angin terlalu sering bisa berbahaya bagi tubuh.
Bahkan jika menggunakan kipas angin pada saat tidur, dan menyalaakannya semalaman.
Baca Juga: Tidak Perlu Dibongkar, Membersihkan Debu Kipas Angin Bisa Dilakukan Cukup dengan Pasir atau Garam
Belakangan Indonesia tengah di terpa peristiwa angin El Nino.
Yang mana hal ini menyebabkan suhu jadi terasa jauh lebih panas.
Terlebih hujan juga jarang turun dalam beberapa bulan kemarin.
Dalam meredakan hawa gerah ada beberapa orang memilih untuk menggunakan kipas angin.
Sayangnya ada beberapa dampak buruk yang akan timbul jika menggunakan kipas angin terlalu sering.
Apa sajakah dampak buruknya? Berikut ulasan selengkapnya mengenai hal tersebut.
Seorang dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan beberapa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang menyalakan kipas angin semalaman dari segi kesehatan.
Apa saja dampak tidur dengan kipas angin menyala terus?
Simak rangkumannya berikut ini dari situs UM Surabaya.
Baca Juga: Cukup dengan Kipas Angin, Suhu di Kamar Bisa Sejuk Seperti Ber-AC!
1. Kekurangan oksigen
Tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen.
Hal ini disebabkan karena angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida.
“Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup,”ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya.
2. Menimbulkan alergi
Tidur menggunakan kipas angin menyala bisa mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar.
Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung berair, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan, Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin.
3. Dehidrasi dan hipotermi
Kondisi ini dapat terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40 derajat Celcius).
Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
4. Mata dan kulit kering
Efek kebiasaan tidur menggunakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit kering.
Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya.
Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.
5. Nyeri otot dan pegal linu
Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.
Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.
6. Bell’s Palsy
Udara dingin yang dihasilkan kipas angin bisa menimbulkan risiko bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah.
“Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu.
Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,”pungkasnya.
Baca Juga: Tidak Perlu Dibongkar, Membersihkan Debu Kipas Angin Bisa Dilakukan Cukup dengan Pasir atau Garam