“Bagi kalangan SMP dan SMA ini sangat mudah bagi pengedar untuk mendoktrin atau menyusupi pengedaran narkoba. Efek narkoba sangat berbahaya bisa merusak fisik, gangguan otak, merusak social serta pastinya mengakibatkan kematian,” ungkap Asep.
Untuk mencegah penyebaran narkoba, Asep juga mengingatkan para siswa untuk meningkatkan keimanan serta memperbanyak literasi tentang bahaya narkoba.
“Cara membentengi untuk tidak menggunakan narkoba adalah dengan kekuatan iman dan taqwa, itu yang menjadi hal penting. Kemudian literasi tentang bahaya narkoba, hati-hati bergaul jangan mudah terpengaruhi,” pungkasnya.
Selain itu, pencegahan terhadap pengaruh narkoba dapat dilakukan dengan mengisi kegiatan positif seperti olahraga. Hal ini dituturkan oleh Atlet Panahan Delle Threesyadinda yang turut hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Mars BNN' untuk Perangi Narkoba
“Salurkan energi kalian ke hal-hal positif dan menginspirasi lingkungan teman-teman kalian, lebih keren kalian bisa berprestasi dengan dikenal oleh nasional bahkan internasional dengan membawa medali. Karena dengan olahraga efeknya baik untuk tubuh. Bisa juga memberikan efek bagi perkembangan diri kita agar bisa berprestasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yosi Mokalu “Project Pop” mengutarakan pendapatnya tentang fenomena judi online yang semakin marak terjadi di Indonesia. Ia menyadari banyaknya endorsement atau iklan judi online dapat membuat orang menganggap tindakan ini sebagai hal yang benar. Yosi turut memberikan informasi mengenai situs s.id/stopjudionline yang bisa diakses siapa saja guna menangkal judi online dan pinjol ilegal.
“Kenapa orang merasa ini kayaknya bener ya? Soalnya endorsementnya banyak sekali, iklannya ada di mana-mana. Terus bukan cuma influencers, tapi juga game streamers. Ya itu yang kontennya game, mereka juga suka endorsing judi online,” ucapnya.
Menurut Yosi, judi online banyak dilakukan masyarakat karena adanya kemudahan akses menuju situs perjudian maupun aplikasi seluler. Lebih dari itu, ia menambahkan, minat terhadap judi online disebabkan oleh perangkap dan penjara seperti pada narkoba.
“Judi online accessible banget. Kalau dulu orang mau main judi harus ke tempat judi, kalau sekarang sudah ada di handphone. Terus pembayarannya segala macam juga gampang. Nah ini, sebenarnya judi itu ada kesamaan dengan narkoba. Dia mengandung perangkap dan penjara. Perangkapnya adalah keinstanan. Pengen cepet kaya, pengen cepet untung, kalau narkoba pengen cepet nikmat. Dan penjaranya apa? Candu,” jelasnya.
Praktik judi online merupakan ancaman serius bagi kehidupan generasi muda. Hal itu kemudian menjadi perhatian public figure dan influencer untuk berkontribusi melakukan pencegahan judi online.
Dalam acara ini, Aktor Nicholas Saputra memberikan edukasi kepada anak-anak muda tentang pentingnya literasi digital.
“Satu hal kalau saya melihat sekarang dengan dunia digitalisasi yang luar biasa, kita harus balance dan kita harus tahu kapan kita harus stop menggunakan dunia digital. Digitalisasi itu hal yang baik, bisa mempercepat kita mendapat informasi, tetapi kita harus tahu kapan kita harus berhenti,” ujar Nicholas saat memberi closing statement.
Acara Generasi Muda Emas Bebas Narkoba & Berantas Judi Online melalui Literasi Digital merupakan bentuk kolaborasi antara OASE, Pemprov Jawa Timur, Kementerian Kominfo, Kemenperin, Polda, Kemenparekraf, Kemenkop UKM, Kemenpora, Makin Cakap Digital dan Siberkreasi untuk meningkatkan kapasitas literasi digital anak muda.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dan judi online di kalangan generasi muda, utamanya para siswa. Pada gelaran ini, selain dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Ibu Negara Wury Ma’ruf Amin, hadir pula Ibu Menteri Kemenkominfo Dina Budi Arie.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.