Sonora.ID – Konflik Israel dan Hamas di Palestina kian memanas.
Israel semakin ganas menghancurkan jalur Gaza dengan serangan daratnya yang berlangsung sejak Jumat (27/10) dan menewaskan lebih dari 8.500 warga, terutama anak-anak.
Bahkan militer Israel mengatakan telah mengepung Gaza, Kamis malam waktu setempat. Ini ditegaskan juru bicara militer Israel Daniel Hagari setelah berhari-hari memperluas operasi darat.
"Tentara Israel telah menyelesaikan pengepungan kota Gaza, pusat organisasi teror Hamas," kata Hagari kepada wartawan, dikutip AFP, Jumat (3/11/2023).
Menanggapi konflik ini, ada sejumlah negara yang mendukung Palestina dan ramai-ramai mengutuk serangan Israel ke jalur Gaza, Palestina, hingga mendesak gencatan senjata.
Baca Juga: 7 Keistimewaan Masjid Al Aqsha, yang Jadi Rebutan Palestina dan Israel
Namun tak sedikit juga negara-negara yang terang-terangan menunjukkan solidaritas kepada negeri Zionis tersebut hingga turut memberi pasokan amunisi dan peralat militer kepada Israel.
Pada artikel ini, kita akan membas mana saja negara yang mendukung Palestina dan mengutuk serangan Israel.
Indonesia
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengutuk serangan bom Israel ke Gaza, termasuk terhadap Rumah Sakit Baptis Al Ahli, Palestina.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap RS Al Ahli Al Arabi di Gaza yang menewaskan ratusan orang warga sipil," demikian rilis Kemlu di X, Rabu.
Serangan tersebut, lanjut mereka, jelas melanggar hukum humaniter internasional.
Kemlu juga menegaskan bahwa Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka.
Selain itu, Indonesia ikut mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza.
Qatar
Melansir Antara, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dilaporkan turut mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk mencegah konflik bersenjata meluas.
Pada Jumat (13/10), Emir Qatar tersebut bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken untuk membahas upaya gencatan senjata.
"Oleh karena itu, komunitas internasional harus berusaha untuk mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk masalah palestina, yang mencakup pembentukan negara Palestina merdeka di atas wilayah garis perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," katanya usai bertemu dengan Blinken.
Arab Saudi
Arab Saudi mengutuk keras aksi pasukan Israel yang menyerang kamp pengungsian Jabalia di Gaza utara yang menewaskan puluhan orang dan ratusan lainnya luka-luka pada Selasa (31/10).
"Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza," demikian pernyataan Kemlu Saudi, dikutip dari Aljazeera.
Kemlu Saudi menekankan pentingnya gencatan senjata untuk mencegah meningkatnya korban jiwa dan melindungi warga sipil.
Dilansir dari Emirates News Agency-WAM, Arab Saudi meminta pertemuan darurat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sehubungan dengan pengumuman operasi darat Israel.
Pertemuan ini diharapkan menghasilkan resolusi yang bisa melindungi warga sipil, menyelamatkan nyawa, dan memudahkan pengiriman bantuan.
Iran
Iran adalah salah satu pendukung kelompok Hamas di Palestina dan kelompok militer Hizbullah yang menyerang Israel di dekat perbatasan Lebanon.
Presiden Iran Ebrahim Raisi memuji serangan Palestina dan menyebutnya sebagai operasi yang membanggakan.
Kendati begitu, Iran juga menghendaki adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Sebab, pada Rabu (11/10/2023), Presiden Iran Ebrahim Raisi menghubungi Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Kemudian, pada Kamis (12/10/2023), dalam pembicaraan yang dilakukan lewat telepon itu, Raisi dan Salman membahas mengenai konflik Israel-Palestina.
Kedua pemimpin itu membahas mengenai perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina.
Afrika Selatan
Pemimpin Kongres Nasional Afrika menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Palestina mirip seperti kejadian Apartheid Afrika Selatan, di mana warga satu ras dipaksa pindah dari negaranya.
Sebagai bentuk dukungannya terhadap Palestina, pada 2017, Afrika Selatan memutuskan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Kelompok Hamas pun menanggapi keputusan Afrika Selatan dengan hati gembira.
Baca Juga: 3 Teks Khutbah Jumat tentang Palestina, Singkat dan Menggetarkan Hati
Turki
Bentuk dukungan Turki terhadap Palestina dapat dilihat ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Israel menghentikan pengeboman wilayah Palestina di Gaza.
Ia mengkritisi kebijakan Israel yang menyerang warga sipil tanpa pandang bulu dengan mengirimkan serangan udara di wilayah yang padat penduduk di Gaza.
Selain itu, ia juga menawarkan dukungan Turki jika diminta memediasi penyelesaian konflik Israel-Palestina.
China
China belum lama ini menyatakan dukungannya terhadap rakyat Palestina dalam eskalasi konflik Israel dan Hamas.
Dukungan tersebut dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan menyatakan bahwa Beijing mendukung pemenuhan hak rakyat Palestina atas keadilan.
"Akar penyebab... situasi Palestina-Israel adalah hak rakyat Palestina atas kenegaraan telah dikesampingkan sejak lama," kata Wang dalam pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Minggu (15/10), dikutip dari AFP.
"Ketidakadilan bersejarah ini harus diakhiri sesegera mungkin. China akan terus berpihak pada perdamaian dan mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam menjaga hak-hak nasional mereka," kata Wang.
Yordania
Yordania juga turut menyuarakan dukungan terhadap Palestina di tengah konflik yang memuncak dengan Israel.
Bahkan parlemen Yordania menyampaikan mosi untuk mendesak pemerintah mengusir Duta Besar Israel sebagai bentuk protes.
Yordania terus berdiri menjadi salah satu negara yang membela warga Palestina.
Termasuk saat sengketa tanah di Sheikh Jarrah dimana negara itu membantu menyediakan dokumen untuk mendukung klaim keluarga Palestina.
Kelompok Houthi di Yaman
Di Yaman, kelompok Houthi yang menguasai ibu kota Sanaa menyatakan dukungan mereka terhadap "operasi jihad yang heroik".
Dalam sebuah pernyataan di situs kantor berita SABA yang dikuasai Huthi, kelompok militan yang bersekutu dengan Iran mengatakan serangan itu "mengungkapkan kelemahan, kerapuhan dan impotensi" Israel.
Aljazair
Aljazair juga ikut mengecam serangan balasan yang diluncurkan Israel sesaat setelah Hamas menyerang pada Sabtu (7/10).
"Aljazair mengutuk keras serangan udara brutal yang dilakukan pasukan pendudukan Zionis (Israel) di Jalur Gaza, dan menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan," kata Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Anadolu Agency.
Pemerintahan Aljazair menyatakan solidaritas mereka terhadap warga Palestina dan mengajak masyarakat serta lembaga internasional untuk mengambil tindakan menghentikan perang bersenjata.
Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, menyatakan bahwa warga Palestina bukan teroris melainkan berusaha mempertahankan tanah dan hak mereka.
Tebboune menilai pembunuhan di Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan, dikutip dari Middle East Monitor.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Arti Hamas, Asal Usul Faksi Palestina yang Berperang Melawan Israel!