Sonora.ID - Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka Indonesia yang bersifat tetap. Siapa penemu lambang gerakan pramuka?
Lambang Pramuka adalah sebuah tanda pengenal organisasi kepanduan nasional, Gerakan Pramuka.
Lambang Pramuka ini bersifat tetap dan resmi sebagai identitas Gerakan Pramuka Nasional Indonesia.
Lambang gerakan pramuka ini berbentuk siluet (bayangan) berbentuk tunas kelapa.
Hal itu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa.
Lantas, siapa penemu lambang gerakan pramuka tersebut?
Baca Juga: Arti Warna pada Lambang Garuda Pancasila Menurut UU No. 24 Tahun 2009
Penemu lambang gerakan pramuka
Melansir laman resmi Kwarnas Gerakan Pramuka, penemu lambang tunas kelapa adalah Soenardjo Atmodipuro.
Soenardjo Atmodipuro adalah seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga bekerja sebagai pejabat di Departemen Pertanian.
Tokoh pramuka ini lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 29 Februari 1903 dan meninggal pada 31 Mei 1979.
Lambang Gerakan Pramuka ini pertama kali diciptakan pada 1961, dan sejak tanggal 14 Agustus 1961, lambang Gerakan Pramuka Indonesia digunakan.
Ketika itu, Presiden Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka.
Kemudian, secara sah sesuai Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 yang merupakan penyempurna dari surat keputusan sebelumnya, yaitu 15/KN/67, dinyatakan bahwa siluet tunas kelapa adalah lambang Gerakan Pramuka.
Baca Juga: Berikut Ini Usia Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega
Arti dan makna dari lambang tunas kelapa
Alasan utama mengapa lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa yaitu, kelapa merupakan tumbuhan yang seluruh bagiannya bisa digunakan.
Anggota Gerakan Pramuka diharapkan bisa berguna seperti semua bagian pohon kelapa.
Selain itu, dalam lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 dicantumkan arti kiasan lambang Gerakan Pramuka, sebagai berikut:
SATU
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
DUA
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi Tanah Air dan bangsa Indonesia.
TIGA
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Baca Juga: Arti Lambang Pramuka: Tunas Kelapa, dengan Penjelasan
EMPAT
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
LIMA
Akar nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
ENAM
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan Tanah Air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.