Contoh Teks Anekdot dengan Strukturnya
Bahlul dan Takhta Raja
Sumber: Buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X
Abstraksi: Bahlul sering menyembunyikan kecerdasannya di balik kegilaan. Dengan begitu, ia dapat keluar masuk istana Harun Al-Rasyid dengan bebas.
Orientasi: Suatu hari, Bahlul masuk ke istana dan menemukan singgasana raja kosong. Dengan enteng, ia langsung mendudukinya.
Krisis: Menempati takhta raja termasuk kejahatan berat. Lalu, para pengawal menangkap Bahlul, memaksanya turun dari takhta, dan memukulinya. Mendengar teriakan Bahlul yang kesakitan, raja segera menghampirinya.
Bahlul masih menangis keras ketika Raja menanyakan sebab keributan ini kepada para pengawal. Raja berkata kepada yang memukuli Bahlul, "Kasihan! Orang ini gila. Mana ada orang waras yang berani menduduki singgasana Raja?" Ia lalu berpaling ke arah Bahlul, “Sudahlah, tak usah menangis. Jangan khawatir, cepat hapus air matamu."
Reaksi: Bahlul menjawab, "Wahai, Raja, bukan pukulan mereka yang membuatku menangis. Aku menangis karena kasihan terhadapmu!"
"Kamu mengasihaniku?" Raja Harun menghardik, "mengapa engkau harus menangisiku?"
Koda: "Wahai, Raja, aku cuma duduk di takhtamu sekali, tetapi mereka telah memukuliku dengan begitu keras. Apalagi kau yang telah menduduki takhtamu selama dua puluh tahun. Pukulan seperti apa yang akan kau terima? Aku menangis karena memikirkan nasibmu yang malang."
Demikianlah paparan mengenai urutan struktur teks anekdot lengkap dengan pengertian, ciri, dan contohnya.
Baca Juga: 12 Contoh Teks Anekdot dalam Kehidupan Sehari-hari: Singkat dan Lucu
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.