Tapi mengapa dalam kedinginan, kami hanya berbusana ketelanjangan?
Mengapa dalam lapar, kami hanya menyantap kelaparan?
Mengapa kami tenggelam di tengah kubangan hitam di sumur-sumur ini?
Untuk mencetak kemelaratan kami menjadi kehangatan bekal hidup dan kekayaan demi anak-anak Jaddah
3. Jenazah Suci
Karya: Damay Ar-Rahman
4. Palestina
Karya: Nurhajah Sintia
Afwan ya ikhwan…
Tersentak ku tersadar akan duka saudaraku di Palestina Saudaraku
Maafkan kami
Di saat engkau berjuang di medan perang bersimbah darah dan air mata melawan penjajah zionis Israel yang zalim
Kami malah sibuk main game perang-perangan di gadget kami yang mencandu sampai ke jiwa dan hati kami.
Saudaraku …maafkan kami
Di saat kamu bersusah payah mendapatkan sepotong roti untuk bertahan hidup Kami malah menyia-nyiakan dan menghambur-hamburkan makanan
Saudaraku…. maafkan kami
Di saat engkau membutuhkan pakaian hangat pelindung tubuh dari dinginnya malam Kami malah berfoya-foya membeli baju yang sebenarnya tidak terlalu kami butuhkan dan hanya sebagai pemuas hawa nafsu belaka
Saudaraku …maaf kan kami
Di saat engkau menginginkan berlajar bermain bersama di sekolah namun tidak bisa karena bangunannya sudah di roboh oleh rudal-rudal zionis
Kami malah malas belajar, durhaka kepada guru, tawuran dan cabut dari sekolah.
Saudaraku … maaf kan kami
Di saat engkau merindukan dekapan hangatnya pelukan Ayah dan Ibu Kami malah durhaka kepada Ayah dan Ibu, tidak mengindahkan nasehatnya dan melawan kepadanya
Malu, semalunya kami kepada mu wahai saudaraku, ingatkan kami jika kami lupa, sadarkan kami jika kami khilaf.
5. Bumi Palestina
Karya: Damay Ar-Rahman
Baca Juga: 10 Puisi Hari Sumpah Pemuda 2023, Singkat dan Menyentuh Hati
6. Kematian Itu Lebih Baik
Karya: Damay Ar-Rahman:
7. 1987
Karya: Etika Asiya Avicena
8. Air Mata Pemuda Palestina
Karya: Husina Humaira
9. Razan Al Najjar
Karya: Etika Aisya Avicena
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.