Solo, Sonora.ID – Warga di Kabupaten Boyolali dikejutkan dengan kejadian hanyutnya seorang ibu dan anaknya di sebuah parit pada Sabtu (04/11/2023).
Kejadian ini bertempat di salah satu selokan atau parit yang ada di Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
Kronologi kejadian ini diawali dengan sang ibu yang bernama Anik Setyaningsih yang berusia 30 tahun dan juga anaknya yang bernama Afika yang berusia 8 tahun hendak mengunjungi rumah neneknya yang ada di Desa Kadipaten, Kecamatan Andong.
Keluarga kecil yang berasal dari Dukuh Bentongan, Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak ini kemudian harus mengehntikan perjalanan mereka karena cuaca ekstrem.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Lapangan Blulukan Karanganyar Bebas PKL
Hujan deras disertai angin yang terjadi membuat mereka berhenti sejenak untuk berteduh di sebuah warung bakso yang ada di depan SMK Negeri Klego.
Namun sayangnya, karena angin yang sangat kencang, membuat atap dari warung bakso tempat mereka berteduh tersapu angin.
Mereka berjalan secara terpisah. Wiyono, sang suami, berada di utara jalan, sementara Anik dan Afika ada di selatan jalan.
Karena Afika merasa takut, kemudian ia berjalan ke utara jalan menghampiri ayahnya.
Saat berjalan, Afika tercebur ke selokan karena air yang ada di selokan semakin penuh dan menyamarkan pandangannya.
Melihat Afika tercebur, sang ibu bergegas menghampirinya dan mencoba menarik Afika saat tercebur ke selokan.
Namun, hujan yang semakin deras menyebabkan arus selokan semakin mengalir dengan deras dan membuat Anik juga ikut terseret.
Pencarian Anik dan Afika pun dilakukan oleh Tim SAR sesegera mungkin setelah mendapatkan laporan.
Fakta lain ditemukan bahwa Anik tengah mengandung anak keduanya dan kandungannya berusia 5 bulan.
Setelah dilakukan pencarian terus menerus, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu korban yang terseret arus selokan.
Korban anak, Afika, akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada Minggu (05/11/2023) pada 11.56 WIB.
Afika kemudian ditemukan terbawa arus sungai yang ada di Dukuh Ngrawoh, Desa Pakan, Kecamatan Andong yang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi awal tercebur.
Penulis: Naila Suci