Banjarmasin, Sonora.ID - Rencana mega proyek Jembatan Jalan Pramuka - Sungai Gampa kian dimatangkan.

Saat ini, Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tengah mempersiapkan pengadaan lahan.

"Tim apraisal sudah melakukan penilaian terhadap lahan yang hendak dibebaskan," ujarnya Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan PUPR Banjarmasin, Syafiq Huwaida, kepada Smart FM Banjarmasin.

Dalam hal ini, pihaknya mengaku masih menghitung berapa persil yang bakal terkena mega proyek tersebut.

Dimana pihaknya juga masih menyusun Dokumen Persiapan Pengadaan Tanah (DPPT).

"Bakal dilaksanakan tanda tangan kontrak dengan pihak ketiga. Mereka nantinya yang menghitung berapa persil yang bakal dibebaskan," jelasnya.

Baca Juga: Peluang Kerja Terbatas, Warga Difabel di Kalsel Harapkan Ada Pelatihan

Adapun untuk luasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jembatan, yakni seluas 30.000 meter persegi lebih.

'Sedangkan untuk jalan, luasan lahan yang diperlukan mencapai 176.600 meter persegi," sambungnya.

Disinggung berapa besar anggaran yang diperlukan untuk pembebasan lahan, Syafiq menyebut perkiraan sementara membutuhkan biaya Rp62 miliar.

Namun itu pun, menurutnya masih dalam tahap pembahasan di DPRD Banjarmasin, yang diharapkan bisa dikucurkan di tahun 2024.

"Kami pun belum bisa memastikan, apakah nanti dana yang diusulkan itu disetujui atau tidak," ungkapnya.

Syafiq menekankan, anggaran yang diusulkan baru sebatas anggaran pembebasan lahan. Belum menyentuh pada proyek pembangunan fisik.

"Ketika lahan sudah clear and clean, baru pembangunan dilakukan," ucapnya.

"Ini untuk menghindari adanya permasalahan di kemudian hari. Jadi, lebih baik menunggu sampai semua lahan sudah tersedia," tekannya.

"Bila jembatan ini rampung dibangun, ada kemungkinan bakal dijadikan jalan nasional. Karena juga bisa tembus ke jalan nasional di Kabupaten Batola," tutupnya.

Untuk diketahui, rencana proyek Jembatan Jalan Pramuka - Sungai Gampa, digadang-gadang menghabiskan dana ratusan miliar.

Pertimbangan pembangunan, selain untuk mengurai kemacetan, juga mengintegrasikan proyek pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov Kalsel dan pemerintah pusat.