Hal tersebut dikatakan peneliti dalam studi pada 2021 yang dipimpin oleh profesor Universitas Stanford, Jelena Obradovic.
Studi awalnya mengamati perilaku anak ketika membersihkan rumah, bermain, atau mendiskusikan suatu masalah.
Dari situ, orangtua yang terlalu sering nimbrung untuk memberikan instruksi justru lebih sulit mengatur emosi mereka di kemudian hari.
Karena alasan itulah peneliti meminta orangtua untuk memberikan ruang bagi anak supaya mereka mencari tahu cara bermain dan memecahkan masalah.
Kunci kesuksesan anak selanjutnya adalah kemampuan untuk mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginan.
Salah satu cara untuk mengajarkan pengendalian diri kepada anak adalah dengan memberi isyarat.
Contoh isyarat yang dapat dilakukan orang tua adalah sebagai berikut.
"Kalau kamu marah, hitung sampai 10 sebelum kamu menjawab,"
"Kalau kamu ragu, berhenti dulu. Lalu berpikir dan tenang,"
"Jangan mengatakan apapun yang kamu tidak mau dengar dari orang lain, ya,"