Sonora.ID – Memilki anak dengan masa depan cemerlang dan sukses pasti menjadi impian setiap orangtua.
Maka dari itu, untuk mewujudkannya sedari dini ada banyak hal yang wajob orangtua ajarkan kalau mau anak sukses di masa depan.
Sebab, rumah adalah sekolah pertama dalam kehidupan seorang anak ketika mereka lahir ke dunia, yang tentunya menjadi fondasi krusial dalam pembentukan karakter anak.
Oleh karena itu, Anda pasti sudah sering mendengar bahwa salah satu kunci kesuksesan anak adalah pola asuh orangtua.
Lantas, apa saja hal yang wajib orangtua ajarkan kalau mau anak sukses di masa depan? Ibu-ibu dan bapak-bapak kumpul! Simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: 15 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan ke Anak! Orangtua Wajib Tahu
Salah satu cara mendidik anak agar sukses dan cerdas di masa depan adalah dengan mendukungnya untuk coba berbagai hal baru.
Orangtua bisa menanyakan pada si Kecil apakah ada sesuatu yang baru yang ingin ia coba, lalu semangati mereka untuk mulai melakukannya.
Sebagai contoh, jika si Kecil ingin coba belajar memainkan alat musik tertentu. Maka, dukung keinginannya untuk mengeksplorasi dengan bantu menyediakan perlengkapan yang ia butuhkan, bimbing mereka saat belajar, hingga mendaftarkan anak untuk mengikuti les alat musik.
Apabila ia menemukan kesulitan, jangan langsung tergoda untuk turun tangan. Ajak si Kecil untuk brainstorming sambil memotivasinya untuk mencari apa lagi yang hal-hal yang bisa mereka coba.
Orangtua yang terlalu banyak memberikan arahan bisa membuat anaknya frustasi dan membuat mereka kehilangan fokus ketika mengerjakan suatu tugas.
Hal tersebut dikatakan peneliti dalam studi pada 2021 yang dipimpin oleh profesor Universitas Stanford, Jelena Obradovic.
Studi awalnya mengamati perilaku anak ketika membersihkan rumah, bermain, atau mendiskusikan suatu masalah.
Dari situ, orangtua yang terlalu sering nimbrung untuk memberikan instruksi justru lebih sulit mengatur emosi mereka di kemudian hari.
Karena alasan itulah peneliti meminta orangtua untuk memberikan ruang bagi anak supaya mereka mencari tahu cara bermain dan memecahkan masalah.
Kunci kesuksesan anak selanjutnya adalah kemampuan untuk mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginan.
Salah satu cara untuk mengajarkan pengendalian diri kepada anak adalah dengan memberi isyarat.
Contoh isyarat yang dapat dilakukan orang tua adalah sebagai berikut.
"Kalau kamu marah, hitung sampai 10 sebelum kamu menjawab,"
"Kalau kamu ragu, berhenti dulu. Lalu berpikir dan tenang,"
"Jangan mengatakan apapun yang kamu tidak mau dengar dari orang lain, ya,"
Putus asa merupakan hal pertama yang perlu dihindari saat seseorang ingin sukses.
Orang tua perlu memupuk keyakinan anak untuk terus tekun dan menjauhkan mereka dari faktor yang bisa membuat mereka putus asa.
Cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindarkan anak dari perasaan putus asa adalah dengan memberikan tekanan kepada anak dengan mengapresiasi usaha yang dilakukan anak, bukan hasilnya.
Selain itu, berilah anak pemahaman bahwa kesuksesan bersifat sementara dan selalu pahami tingkat kemampuan anak.
Selain ilmu dan disiplin, orangtua dari anak yang sukses juga mengajari buah hati mereka mengenai keterampilan sosial.
Penelitian mendapati bahwa ada korelasi antara keterampilan sosial ketika mereka TK dengan kesuksesannya sebagai orang dewasa di kemudian hari.
Hal tersebut di dikatakan peneliti dari Pennsylvania State University dan Duke University yang mengamati 700 anak di seluruh AS mulai dari TK-25 tahun dalam studi AJPH pada 2015.
Baca Juga: 20 Contoh Aturan di Rumah yang Mendidik Anak Agar Bertanggung Jawab
Ketika anak melakukan sesuatu yang positif, orangtua memang wajib memberikan pujian.
Memberikan pujian dapat membangun rasa percaya diri, bahwa ia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal dengan baik.
Namun, Anda perlu menghindari untuk memuji hasil yang dicapai anak Mama secara berlebihan, seperti "Kamu adalah penyanyi yang sangat berbakat! " atau "Kamu sangat cerdas!".
Akan lebih baik jika orangtua menilai proses kerja anak, seperti memujinya saat mereka tekun belajar, atau memuji saat mereka telah berlatih keras atau berhasil menyelesaikan masalah yang sulit.
Tujuan dari proses ini adalah agar anak selalu terpacu untuk berusaha keras dan menanamkan growth mindset dibandingkan fixed mindset.
Kondisi ini akan membuat anak menghargai usaha, bukan hanya menengok hasil akhir.
Dilansir dari NBC, orangtua yang mampu membesarkan anaknya menjadi orang sukses juga mengajari buah hatinya soal empati.
Apabila orangtua yang anaknya masih belia ingin menerapkan hal itu, mereka bisa membantu buah hatinya membangun kosakata emosional dengan menyebutkan emosi secara langsung.
Misalnya dengan menanyakan perasaan anak sehingga mereka nyaman ketika bercerita dan mengajari untuk memperhatikan orang lain.
Orangtua merupakan idola si Kecil. Jadi, cara mendidik anak agar sukses dan cerdas adalah dengan menjadi contoh nyata.
Misalkan, jika Ibu ingin si Kecil mencintai buku maka berikan contoh untuk membaca di sore hari sambil duduk santai, atau tiap sebelum tidur di malam hari.
Ajak anak terlibat aktif dalam aktivitas membaca Mama dengan membacakan buku cerita.
Sebelum mendidik anak dengan baik agar cerdas dan sukses, orangtua perlu belajar cara menjadi orang tua yang baik terlebih dahulu.
Misalnya, dengan mencontohkan melakuka kegiatan yang positif di depan anak dalam hal kebersihan diri, giat beribadah, rajin bekerja, dan lain-lain.
"Belajarlah dari suatu kesalahan ke kesalahan berikutnya tanpa kehilangan antusias!"
Hal ini juga perlu orangtua tanamkan kepada anak. Mereka tidak perlu merasa minder atau takut ketika gagal, karena itu merupakan langkah awal dari kesuksesan yang akan diraihnya di kemudian hari.
Anak harus selalu mampu terbuka terhadap kegagalan, mau belajar serta bertahan dalam berbagai rintangan yang ada di depannya.
Agar dapat mengembangkan ketahanan anak, Mama dapat mulai mempercayakan si Kecil untuk menyelesaikan beberapa masalahnya sendiri, serta berani mengambil risiko untuk tidak selalu "mendikte" anak secara terus menerus.
Akuilah dan perlihatkan bahwa mengalami kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
Mengajari si Kecil bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan akan membebaskannya untuk mencoba tantangan baru.
Dalam prosesnya, si Kecil akan belajar dan memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak untuknya.
Sifat tekun dapat membantu anak-anak untuk bertahan di kondisi yang menyulitkan mereka.
Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sifat tekun anak adalah dengan membantu mereka untuk mengenali kesalahan dan dorong si kecil membagi tugas menjadi beberapa bagian agar pekerjaan dapat menjadi lebih mudah.
Dengan demikian, anak-anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai walaupun ada banyak kendala.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 7 Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Karena Ada Kepentingan