"Selain meningkatkan Rasio Elektrifikasi, harapannya program ini juga meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Calon penerima BPBL merupakan warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berada di wilayah 3T dan telah mendapat validasi dari kepala desa setempat," kata Albertus.
Sementara, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin, menyampaikan komitmen PLN untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mengalirkan program BPBL.
Khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, pihaknya akan mengalirkan bantuan tersebut kepada 7.500 warga prasejahtera. Hal ini juga sebagai wujud keadilan energi dan mewujudkan Rasio Elektrifikasi 100 persen.
Dirinya mencatat, hingga September 2023, Rasio Elektrifikasi telah mencapai 99,99 % di Sulawesi Selatan. Begitupula di Kota Makassar telah mencapai 99,99%.
"Kami percaya, hadirnya listrik dapat meningkatkan produktivitas dan taraf ekonomi masyarakat. Selain itu yang tak kalah penting anak-anak juga dapat semakin efektif dalam belajar. Kami turut berbahagia dapat menjadi bagian dari program ini dan melihat senyum dari masyarakat yang telah menikmati listrik," tutupnya.