Bawa Gir dan Hendak Tawuran di Klaten, Bocah Sragen Diamankan Polisi

7 November 2023 18:00 WIB
Bocah dari Sragen yang diamankan Polisi karena diduga akan tawuran.
Bocah dari Sragen yang diamankan Polisi karena diduga akan tawuran. ( Tribun Solo)

Solo, Sonora.ID – Polisi mengamankan kumpulan remaja yang berasal dari Sragen yang diduga akan melaksanakan aksi tawuran.

Remaja-remaja tersebut diamankan oleh pihak kepolisian karena mereka kedapatan membawa gir.

Terdapat 9 remaja yang diamankan polisi di barat Toserba Matahari, Kelurahan Sragen Tengah, Kecamatan dan Kabupaten Sragen.

Dari kesembilan remaja yang ditangkap, 7 di antaranya adalah siswa yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sedangkan selain ketujuh siswa SMP tersebut, dua lainnya duduk di bangku SMA/SMK.

Inisial dari kesembilan remaja tersebut yakni ZR (15), MA (13), AA (14), RA (17), MF (14), FA (15), SN (14), RAY (13), dan MAF (15).

Baca Juga: Lawan Perampok, Kasir Minimarket di Karanganyar Tertembak Pelipisnya

Kesembilan remaja tersebut diamankan oleh warga Sragen pada Minggu (05/11/2023).

AKBP Jamal Alam, Kapolres Sragen, melalui Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono menyatakan bahwa pada mulanya, para remaja tersebut berkumpul di wilayah Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Diketahui bahwa para remaja tersebut memiliki rencana untuk pergi ke Kabupaten Klaten.

Niat para remaja untuk pergi ke Kabupaten Klaten adalah untuk mencari seseorang yang memiliki suatu masalah dengan salah satu teman mereka.

Diketahui bahwa para remaja tersebut sempat menghubungi orang incaran mereka.

Namun, orang incaran mereka yang berasal dari Klaten tersebut tidak bisa dihubungi.

Mereka berkumpul di kawasan barat Toserba Matahari atau sekitar LP lama.

Pada pukul 00.30 WIB, rombongan remaja tersebut didatangi oleh warga.

AKP Wikan menyatakan bahwa alasan para warga menghampiri mereka adalah karena merasa terganggu dengan aktivitas mereka.

AKP Wikan juga menegaskan bahwa aksi yang dilakukan kesembilan remaja ini bukan aksi klitih.

“Mereka bukan klitih, hanya bawa gir motor saja dan mau bertemu dengan orang Klaten,” ucapnya.

AKP Wikan juga memberi keterangan bahwa kesembilan remaja ini diberikan pembinaan terhadap apa yang akan mereka lakukan.

“Mereka diberikan pembinaan dan juga arahan dengan pendampingan dari masing-masing orang tua dan tenaga didik dalam rangka mencegah terjadinya konflik komunal,” tambahnya.

Penulis: Naila Suci

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm