Pemprov Sulsel Bantu Sumur Bor untuk Petani Bawang Merah di Enrekang

8 November 2023 16:50 WIB
Bawang merah hasil panen raya petani di Enrekang
Bawang merah hasil panen raya petani di Enrekang ( Dok Pemprov Sulsel)

Enrekang, Sonora.ID - Musim kemarau yang diperparah dengan adanya fenomena El Nino ikut berdampak pada produksi bawang merah di Kabupaten Enrekang.

Namun beruntung, di tengah kekeringan akibat El Nino, petani bawang merah di Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang masih bisa panen raya.

Panen raya tersebut dihadiri langsung Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama jajaran Pemprov Sulsel.

"Kawasan Anggeraja ini adalah penghasil bawang merah. Dan bawang merah ini merupakan salah satu komoditi unggulan kita di Sulsel," kata Bahtiar, di sela panen raya bawang merah, pada Selasa, 7 November 2023.

Bahtiar mengatakan, dari laporan yang diterimanya, petani mengakui produksi bawang merahnya agak berkurang.

Belum lagi kualitas bawang tidak terlalu bagus karena kekurangan air.

"Saya diskusi dengan petani, per kg yang ditanam mereka harus mengeluarkan biaya Rp13.000. Jadi kalau kecil bawangnya, maka kecil pendapatannya. Salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan, airnya harus tercukupi," ujarnya.

Karena itu, Pemprov Sulsel berencana memberikan bantuan sumur bor bagi petani bawang merah di lokasi tersebut.

Menurut dia, Enrekang hanya dapat tiga, dari 65 sumur bor yang dikerjasamakan dengan TNI.

"Ini tentu tidak cukup. Sementara kebutuhan air mereka banyak sekali. Semoga di tahun 2024, kita bisa adakan (sumur bor) di kawasan ini," ujarnya.

Baca Juga: Nyesel Baru Tau, Ramuan Bawang Ternyata Bisa Encerkan Dahak di Tenggorokan, Begini Penjelasannya

Dalam kesempatan itu, Ia mengungkapkan rencana budidaya pisang pada lahan pertanian di Enrekang.

Menurutnya, dari total 15 ribu hektare lahan yang ada, 500 hektare diantaranya bisa digunakan untuk budidaya pisang cavendish.

"Ini sedang kami diskusikan dengan Pak Bupati dan Kadis Pertanian. Supaya tidak pakai lama dan masyarakat ada komoditi alternatif. Cabai tetap lanjut, tomat, sayur-sayuran, dan komoditi andalan bawang merah tetap dilanjutkan. Khusus pisang cavendish, kita pastikan semua mulai dari harga, baik pembeli lokal maupun mancanegara," jelasnya.

Kelompok Mitra Champion Bawang Merah, Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kasmidi, menjelaskan, saat ini para petani masih bergantung dengan air dari sungai yang ditarik mengunakan mesin.

Sementara kebutuhan air untuk bawang merah sangat banyak. Untuk saat ini para petani hanya bisa memenuhi air tiga hari sekali siram. Padahal, biasanya setiap hari.

"Kalau cuaca mendukung dengan bibit 500 kg bisa menghasilkan sampai 7 ton. Kalau kondisi sekarang karena El Nino hasilnya kurang. Dari 500 kg paling nanti hasilnya 4 ton saja," ungkap Kasmidi.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm