Jakarta, Sonora.ID - Memasuki akhir tahun 2023, pemerintah mengejar penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), serta melakukan kajian terhadap PSN yang belum dikerjakan.
Hal ini sejalan dengan keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto kepada sejumlah awak media, setelah rapat terbatas terkait PSN di Istana Kepresidenan pada Kamis (5/10) lalu.
Artinya sejumlah PSN termasuk beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) meliputi Tol Rantau - Parapat - Kisaran, Tol Langsa - Lhokseumawe, Tol Lhokseumawe - Sigli, dan Tol Dumai - Sigambal – Rantau, untuk sementara belum dapat dilanjutkan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo pun merespon hal itu dengan mengikuti arahan prioritas pemerintah dan berfokus pada percepatan penyelesaian JTTS Tahap I dan II.
“Dasar dari pelaksanaan PSN adalah Permenko, yang secara berkala akan terus diperbarui. Adapun sesuai Perpres No. 131 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, ruas-ruas tersebut masuk ke dalam pembangunan ruas JTTS Tahap III dan IV. Adapun detail kelanjutan pembangunannya menunggu kesepakatan dengan pemerintah,” ungkapnya.
Saat ini Hutama Karya sedang fokus terhadap penyelesaian JTTS Tahap I sepanjang 965 km dengan target penyelesaian pada Semester I tahun 2024.
Baca Juga: Lebih Dari 210.000 Kendaraan Melintas di Jalan Tol Hutama Karya Setiap Hari
Selain itu, Hutama Karya juga mengebut pengerjaan JTTS dengan mengerjakan JTTS tahap II, diantaranya ruas tol Betung–Tempino–Jambi Seksi 3 Bayung Lencir – Tempino (34 km) dengan skema Dukungan Konstruksi (Dukon), dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km).
Jika diakumulasikan, jalan tol garapan Hutama Karya yang akan terhubung mencapai sebesar ±1.030 km.
Sejumlah strategi percepatan juga dilakukan Hutama Karya untuk menyelesaikan pembangunan JTTS.
Dimulai dari penerapan digitalisasi konstruksi pada saat perencanaan, hingga tahapan pembangunan fisik jalanan.
Transformasi digitalisasi konstruksi yang dilakukan juga telah diakui dunia melalui perolehan penghargaan yang diraih, maka itu Hutama Karya optimis dapat menyelesaikan pembangunan infrastruktur sesuai target mutu dan waktu.
JTTS Ruas Jambi – Rengat mengalami perubahan terhadap nomenklatur.
Pembangunan jalan tol ini mengalami perubahan pembiayaan karena memperoleh pinjaman dari AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank) senilai Rp 23 Triliun.
Selanjutnya, PT Hutama Karya (Persero) terus berkomitmen melaksanakan pembangunan jalan tol berkelanjutan untuk memperkuat konektivitas di Sumatera.